Budayakan Pemberian Safety Reward
Secara bahasa reward berasal dari bahasa Inggris yang diartikan sebagai ganjaran, hadiah, upah dan penghargaan. Reward merupakan suatu alat untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan dan perilaku seseorang sehingga dapat mempercepat pelaksanaan pekerjaan yang dibebankan dan akhirnya target atau tujuan yang ingin dicapai terlaksana dengan baik. (T. Hani Handoko, Manajemen Personalia & SDM, 1995). Reward adalah sistem imbalan yang dirancang untuk memotivasi para karyawan agar meningkatkan prestasi dan efesiensi sehingga hasil karya mereka di atas standar yang ditentukan. (A.D. Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pengetahuan, 1973).
Di dalam penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), reward merupakan bagian dari Safety Campaign. Tujuannya adalah untuk memberikan semangat dan meningkatkan kesadaran K3 dalam menjalankan aktifitasnya. Reward sendiri dapat diberikan secara individu, tim maupun organisasi. Tentunya dengan kategori yang berbeda. Sebagai contoh, reward level individu diberikan kepada karyawan yang telah melakukan improvement melalui ide atau gagasan yang kemudian ide atau gagasan tersebut berpengaruh terhadap kinerja K3. Reward level tim diberikan kepada tim atau bagian dari organisasi yang telah tercapai target zero incident. Kemudian untuk level organisasi diberikan kepada organisasi/ perusahaan yang secara konsisten mampu menunjukan kinerja terbaik untuk K3-nya secara terus menerus.
Safety Reward bisa diberikan oleh atasan langsung atau pimpinan suatu bagian atau pimpinan perusahaan, bahkan dari lembaga yang kredibel seperti pemerintah atau non pemerintah (LSM). Bentuk Safety Reward dapat berupa materi atau non materi tergantung pada situasi dan keadaan individu, tim atau organisasi. Beberapa perusahaan besar menempatkan Safety Reward bagian dari program K3 yang tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran karyawan dalam keselamatan kerja sehingga meminimalkan risiko operasi, peningkatan kehandalan, efisiensi dan produktifitas perusahaan.
Bentuk Safety Reward yang diterapkan di beberapa perusahaan seperti pemberian souvenir berupa topi, kaos, jaket, tas, ikat pinggang dlsb disesuaikan dengan anggaran perusahaan serta pemberian piagam/plakat keselamatan kerja. Kriteria pemberian reward tersebut umumnya adalah pencapai sejumlah jam kerja tanpa LTI (Lost Time Injury) yang ditetapkan di masing-masing perusahaan.
Jika pemberian Safety Reward merupakan pemberian motivasi yang berkelanjutan, maka ada suatu cara bentuk reward yang sederhana namun dapat memberikan dampak yang positif kepada karyawan, diantaranya:
- Berikan ucapan yang positif kepada bawahan anda dengan kata “Bagus Pak!” atau “Mantabs Pak!” ketika anda melihat mereka berperilaku aman dalam bekerja.
- Berikan isyarat dengan memberikan jari “Jempol” tangan anda dan bisa dilakukan secara bersamaan dengan ucapan seperti di atas.
- Sanjung dan sebut nama mereka pada saat pelaksanaan Safety Talkatau P5M di hadapan rekan-rekannya. Ini akan menjadi momen yang tidak terlupakan bagi mereka. Apalagi jika dilakukan pada saat General Morning Talk yang dihadiri oleh seluruh karyawan.
- Berikan hadiah yang disesuaikan dengan situasi dan keadaan karyawan. Akan lebih baik lagi jika yang memberikan secara simbolis adalah pimpinan tertinggi perusahaan.
Sebagai penutup tulisan ini bahwa Safety Reward merupakan salah satu dari sekian tolak ukur apakah perusahaan sudah memiliki Safety Culture yang kuat atau belum dan juga merupakan investasi awal yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan meskipun bernilai besar. Namun dampak yang dihasilkan akan lebih besar dari investasi yang dikeluarkan.