Tafsir Tauhid Uluhiyah

Mukadimah

Sedikit dari hamba-hambaku yang bersyukur karena sedikit dari mereka yang bertauhid. Ibnu Abbas mengatakan bahwa manusia beriman kepada Allah, namun tidak dalam hal ibadah. Mereka membagi-bagi tentang ibadah tersebut.

Pondasi dalam memahami Tauhid adalah bisa membedakan Tauhid Uluhiyah dengan Tauhid Rububiyah. Menurut ulama ada 7 perbedaan Tauhid Uluhiyah dan Rububiyah.

1. Uluhiyah diambil dari kata Illah, sedangkan Tauhid Rububiyah dari kata Rob.

Al-illah artinya yang diibadahi. Sedangkan Rob bermakna al-Malik, Assayid artinya raja segala-galanya atau mengatur segala-galanya. Surat An-Nas: Rob, Malik, Iillahi.

Jika di dalam penyebutannya hanya 1 saja di dalam alquran, maka bermakna semuanya.

Di alam kubur ada 3 pertanyaan?
Siapa Tuhanmu, Siapa Nabimu dan Apa Agamamu.

Oleh karena itu ulama menulis kitab Ushul Ats-Atsalasah (3 pokok landasan utama) karena pentingnya mempelajari Tauhid.

2. Tauhid uluhiyah berkaitan dengan perbuatan hamba. Sedangkan tauhid rububiyah terkait perbuatan Allah.

3. Tauhid uluhiyah, orang musyrikin Arab tidak mau menerimanya sama sekali. Sedangkan Tauhid rububiyah secara umum telah diakui oleh orang musyrikin arab.

4. Tauhid uluhiyah yg memasukan orang ke dalam Islam dan menyelamatkan harta dan nyawa. Sedangkan tauhid rububiyah tdk memasuki ke dalam Islam dan tidak menyelamatkan harta dan nyawa.

5. Tauhid uluhiyah mengandung tauhid rububiyah, maknanya siapa yg mengakui uluhiyah maka pasti rububiyah juga. Adapun tauhid rububiyah maka mewajibkan orang utk bertauhid uluhiyah. Maknanya siapa saja yg meyakini Allah menciptakan maka mewajibkan beriman kepada Allah untuk beribadah.

6. Tauhid uluhiyah menjadi tujuan dan rububiyah adalah sarana menjadi bukti tauhid uluhiyah.

7. Tauhid uluhiyah adalah praktek seperti sholat dll. Sedangkan tauhid rububiyah adalah ilmu dan berita.

Pembahasan

Dalil 1:
Orang yg Beriman (Ghāfir):66 – Katakanlah (ya Muhammad): “Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.

Hukum asal larangan adalah haram sampai ada dalil yang menurunkan menjadi makhruh.

Hukum asal perintah adalah wajib sampai ada dalil yang nenurunkan menjadi sunnah.

Kandungan ayat ini menjelaskan hakikat dakwah beliau yang berbeda dengan kaum musyrikin.

Perintahnya adalah agar tunduk dan patuh kepada Allah (Islam).

Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan bertauhid dan patuh kepada Allah dengan taat dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelaku kesyirikan.

Dalil 2:
Perhiasan (Az-Zukhruf):26 – Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah,

Perhiasan (Az-Zukhruf):27 – tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku”.

Perhiasan (Az-Zukhruf):28 – Dan (lbrahim a. s.) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.

Ayat ini menjelaskan hakikat dakwah nabi Ibrahim.

Gelar nabi Ibrahim adalah kholilullah (kekasih Allah), Bapaknya para Nabi dan Imamul Hunafa (imamnya orang2 yang bertauhid).

Terdapat 2 rukun Tauhid. Meniadakan (nafi’) tuhan-tuhan selain Allah dan penetapan (itsbath) ibadah hanya kepada Allah.

Dalil 3:
Tempat yang tertinggi (Al-‘A`rāf):70 – Mereka berkata: “Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar”.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengazab kaum ‘Ad atas pertanyaannya kepada Nabi Nuh saat beliau mengajak untuk bertauhid.

Dalil 4:
Sapi Betina (Al-Baqarah):256 – Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Arti Thogut adalah sesuatu yang disembah dengan ridho selain Allah.

Tokoh Thogut 5:

  1. Iblis atau syaithon.
  2. Orang yang mengakui mengetahui hal-hal yang ghaib.
  3. Para penguasa yang berhukum dengan hukum selain Allah dan menyakini hukum selain Allah lebih bagus.
  4. Orang-orang yang mengajak untuk mengibadahi dirinya.
  5. Siapapun yang disembah selain Allah dengan ridho.

Tidak mungkin seorang hamba disiksa apabila hamba tersebut bertauhid ibadah kepada Allah.

Dalil 5:
Barisan-barisan (Aş-Şāffāt):35 – Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri,

Barisan-barisan (Aş-Şāffāt):36 – dan mereka berkata: “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?”

Makna ayat:
Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.

Allah menjelaskan tentang kaum musyrikin di zaman Nabi Muhammad.

Dalil 6:
Şād:5 – Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.

Ayat ini menunjukan tentang permusuhan antara Rasul dengan kaum musyrikin yang mana mereka keheranan atas dakwah Tauhid Allah.

Dalil 7:
Haji (Al-Ĥaj):62 – (Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Kandungan ayat:
Allah adalah sesembahan yang Haq yang bisa memasukan siang ke dalam malam dan sebaliknya. Karena yang mengatur semuanya adalah Allah, Tuhan yang lain tidak bisa.

Dalil 8:
Hadist ibnu Umar.
Islam dibangun di atas 5 pondasi: beribadah kepada Allah dan mengingkari peribadahan kepada selainNya, menegakkan sholat, membayar zakat, haji dan puasa ramadhan. (HR. Muslim no. 16-20)

Disini menunjukan tafsir dari Laailahaillallah.

Kesimpulan.
Kebenaran persaksian tauhid kita didasari dengan 5 perkara, yaitu:

  1. Sesembahan yang hak dan yang berhak untuk diibadahi adalah Allah.
  2. Makna laailahaillallah adalah tidak ada tuhan sesembahan yang berhak untuk diibadahi kecuali Allah.
  3. Laailahaillallah memiliki 2 rukun yang harus bersatu dan berkumpul yaitu an-nafi’ (peniadaan) dan its tsbat (penetapan).
  4. Memiliki tuntutan yaitu ibadah hanya kepada Allah dan kafir kepada selain Allah.
  5. Banyak syarat tentang Tauhid namun tidak berguna kalau syarat-syarat tersebut jika tidak dijalankan.

*Selesai Catatan Kecilnya*
*Semoga Bermanfaat*

6 Rabiul Awal
Masjid Ar-Rahmat Slipi JakBar
Ust. Mizan Qudsiah
Lanjutan Kitab Tauhid
“Tafsir Tauhid Ibadah dan Makna Kalimat Laailaha Illallah”

Spread the love