12 Poin Pemimpin HSE yang Efektif

Assalamu’alaikum sobat..

Postingan kali ini saya akan berbagi tentang ciri Pemimpin HSE yang Efektif. Poin yang saya tulis ini saya ambil dari idenya seorang entrepreneur, president dan CEO of Affygility Solutions dengan beberapa perubahan dari saya. Semoga bermanfaat buat sobat semua khususnya kepada mereka yang saat ini sebagai Pemimpin HSE di semua perusahaan. Selamat membaca…

1. Mereka tidak menyalahkan bawahan ketika terjadi kegagalan program.

Seorang atasan bertanggung jawab apabila terjadi kegagalan pada suatu program, bukan mencari kambing hitam dengan menyalahkan bawahannya. Sikap bijak sangat diperlukan pada kondisi tersebut. Lihatlah bagaimana pelatih sepakbola, ketika timnya mengalami kekalahan. Mereka akan menilai ada yang salah pada dirinya tatkala membuat taktik atau strateginya. Mereka tidak serta merta menyalahkan pemainnya. Maka, jadilah pemimpin yang berjiwa besar dan respect (merespon segala sesuatu yang terjadi).

Ingat! Menyalahkan bawahan anda hanya akan membuat anda dijauhi oleh bahawan anda sendiri.

2. Mereka tidak mengatakan “Yah, dulu ketika saya berada di perusahaan besar PT XYZ, kami melakukannya dengan cara ini.”

Apa yang terjadi jika kalimat itu sering muncul pada seorang pemimpin? Pastinya orang-orang disekitarnya pasti berfikir “Loh, kan anda sudah tidak di Perusahaan itu lagi.” Sementara orang-orang mengharapkan Anda membawa pengalaman professional Anda di tempat sekarang untuk membuat keputusan berdasarkan sumber daya Anda saat ini, staf yang ada dan kebutuhan bisnis, bukan orang-orang di masa lalu.

Ingat! Perubahan dapat terwujud jika dilakukan dengan cara yang berbeda.

3. Mereka tidak panik pada situasi tertentu.

Tidak banyak kita temukan pemimpin yang bersikap tidak panik ketika ada masalah besar terjadi. Pemimpin yang panik akan pusing sendiri dengan masalahnya. Dampaknya adalah bawahan akan menjadi korban kepanikan pemimpin. Harusnya kita belajar dari teori tangap darurat. Hal pertama apa yang harus disikapi ketika terjadi kondisi darurat kalau bukan “Jangan Panik”. Cobalah merespon sesuatu dengan positif dan tenang. Bicarakan ke bawahan dengan baik.

Ingat! Sikap panik anda hanya akan membuat bawahan anda tambang bingung.

4. Mereka tidak mengeluh.

Sifat manusiawi yang selalu berkeluh kesah bila kesulitan menimpanya. Tapi tidak dengan pemimpin yang berjiwa besar. Mengeluh hanya akan membuat suasana makin buruk. Anda memiliki bawahan yang mungkin salah satu diantara mereka memiliki ide atau pendapat yang cemerlang. Tidak ada salahnya Anda harus sering berdiskusi dengan bawahan anda.

Ingat! Mengeluh hanya akan membuat bawahan Anda menilai rendah kepada diri Anda.

5. Mereka tidak menyembunyikan tentang buruknya performa HSE ke manajemen.

Keterbukaan kepada manajemen tentang buruknya performa HSE bukanlah sesuatu yang harus ditutupi. Anda sebagai seorang pemimpin harus berani mengatakan yang sebenarnya. Bukanlah kesalahan Anda jika performa HSE tidak bagus, akan tetapi semua bagian punya andil terhadap performa HSE tersebut.

Ingat! Perlu diketahui bahwa pendekatan HSE adalah dari atas ke bawah.

6. Mereka tidak pernah mencoba untuk memalsukan data tentang program yang dijalankan.

Ini menyangkut nilai Integritas seorang pemimpin. Adalah kesalahan yang fatal bila seorang pemimpin mencoba untuk memalsukan data tentang HSE. Apa jadinya jika semua Pemimpin HSE seperti ini?

Ingat! Program HSE yang anda buat dan anda laporkan ke manajemen merupakan amanah dan tanggung jawab yang besar. Di dalamnya terdapat kepentingan orang banyak akan keselamatan.

7. Mereka tidak terus mengatakan “HSE sama saja dimanapun”.

Pemimpin yang cerdas menyikapi persoalan dengan cara yang berbeda. Tidak selamanya satu cara dapat digunakan untuk semua persoalan. Kepekaan akan karakter dari manajemen dan orang-orang disekitarnya harus diketahui dengan baik dari awal.

Ingat! “Selera Makan” setiap orang dan tempat berbeda. Oleh karena itu perlu kepiawaian dalam membuat suatu ramuan/ racikan yang pas untuk mereka.

8. Mereka tidak segera memotong atau menutup pintu ide-ide baru atau pendekatan alternatif.

Keterbukaan dan respect adalah dua (2) kata yang harus melekat pada jiwa seorang pemimpin. Setiap ide dan masukan dari bawahan Anda harus segera ditanggapi dengan positif, karena mereka bekerja juga untuk Anda secara tidak langsung. Ide atau pendapat yang Anda setujui untuk dijalankan akan membuat bawahan Anda akan bersemangat untuk menjalaninya.

Ingat! Anda tidak bekerja sendiri. Berdirinya Anda karena ada bawahan yang dukung Anda.

9. Mereka tidak mengatakan “Anda akan diberikan sanksi.”

HSE bukanlah Polisi seperti anggapan banyak orang. Peran kita adalah mengajak orang untuk peduli akan keselamatan diri mereka sendiri selama bekerja. Ucapan seperti itu hanya ada pada diri seorang pemimpin yang sudah tidak ada cara lain lagi untuk menindak tegas orang yang tidak peduli.

Ingat! Pemimpin HSE yang sukses mampu mempengaruhi orang lain tanpa membuat ancaman.

10. Mereka berbicara dengan data.

Speak by data. Begitulah seharusnya seorang Pemimpin berbicara, baik kepada manajemen maupun kepada badan eksternal lainnya. Sekarang sudah zamannya system yang berbicara. Apapun ucapan yang Anda katakan tidak akan menguatkan tanpa didasari atau dilengkapi dengan data yang akurat.

Ingat! Data tertulis lebih otentik dan kuat dibandingkan dengan ucapan.

11. Mereka tidak selalu tahu akan semuanya.

Tidak semua pemimpin tahu segalanya. Keilmuan HSE sangat luas dan kompleks. Peran seorang pemimpinlah harus pandai mengenal potensi dan kompetensi bawahannya agar dapat mendukung tujuan dari HSE secara khusus dan perusahaan pada umumnya. Dengan memiliki tim yang sinergis, akan memudahkan pencapaian dari tujuan yang diharapkan.

Ingat! Setiap pemimpin memiliki keterbatasan yang dapat ditembus dengan sinergisnya tim yang ada di bawahnya.

12. Mereka tidak menyibukan hal yang kecil (tidak penting).

Anda harus dapat membuat skala prioritas seperti penting dan mendesak. Jangan disibukkan dengan pekerjaan yang kecil dan tidak penting. Ingat Anda seorang pemimpin yang seharusnya berfirkir lebih strategis dan komprehensif. Hal yang kecil bisa Anda serahkan ke bawahan Anda, bukan Anda semua yang harus mengerjakannya.

Ingat! Tim itu terdiri dari 1 orang lebih. Salah satunya adalah Anda. Pengaturan pekerjaan harus dibuat dan dibagi-bagi berdasarkan skala prioritas. Bukan Anda yang mengerjakan semua itu.

Spread the love