Cara Membuat Rencana K3L (HSE Plan) bagian 1

Assalamu’alaikum sobat..

Pernah membuat HSE Plan (Rencana K3L) untuk sebuah proyek? Apa saja konten atau isi materi dari HSE Plan yang akan dibuat? Pada artikel ini saya akan berbagi kepada sobat mengenai cara menyusun atau membuat HSE Plan yang biasanya diminta sebagai syarat untuk mengajukan proposal tender sebuah proyek.

HSE Plan (Rencana K3L) adalah suatu rencana sistematis yang tersusun dalam bentuk program K3L mulai dari penentuan kebijakan, rencana program sampai dengan evaluasi berupa audit yang bertujuan untuk memastikan kinerja program K3L dapat terkontrol dan terevaluasi. Tujuan dari dibuatnya HSE Plan adalah untuk mencegah terjadinya kerugian baik cidera pada manuisa, kerusakan peralatan dan lingkungan.

Langsung saja kita bahas apa saja konten dari HSE Plan dan seperti apa contoh dari masing2 konten tersebut.
1. Kebijakan K3L (Policy)
2. Tujuan (Objective)
3. Ruang lingkup
4. Struktur organisasi
5. Tugas dan tanggung jawab
6. Rapat K3L
7. Pelatihan dan kompetensi
8. Penilaian risiko dan prosedur
9. Alat pelindung diri
10. Rencana tanggap darurat
11. Inspeksi peralatan dan K3L
12. Kesehatan kerja
13. Transportasi
14. Kinerja K3L
15. Laporan hasil investigasi
16. Audit dan tinjau ulang

1. Kebijakan K3L (Policy)
Paparkan di dalam HSE Plan anda mengenai Kebijakan K3L yang ditandatangani oleh Top Manajemen. Kebijakan K3L merupakan hal yang wajib tercantum di dalam penyusunan HSE Plan, karena di dalam kebijakan ini akan tergambarkan sejauh mana komitmen perusahaan dalam menerapkan K3L ketika proyek berjalan.

Baca juga: Cara Membuat Kebijakan K3L Sesuai Persyaratan SMK3

2. Objektif (Objective)
Alasan dimasukannya objective di dalam HSE Plan adalah untuk menunjukan keseriusan perusahaan di dalam pencapaian kinerja K3L-nya. Contoh objective seperti nihil kecelakaan fatal, lost time, environment damage dll. Dalam pembuatan Objective ini saya membagi 2 elemen, yaitu Reaktif (Lagging Indicators) dan Proaktif (Leading Indicators). Contohnya seperti di bawah ini:

Re-Active (Lagging Indicators)
– Zero fatality incident
– Zero lost time incident
– Zero property damage
– Zero environmental incident

Pro-Active (Leading Indicators)
– Inspeksi K3L
– Rapat K3L
– Pelatihan K3L
– dll

Lagging adalah sesuatu yang ingin dicapai, sedangkan leading adalah cara untuk mencapai lagging tersebut.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dimaksud disini adalah penggunaan HSE Plan untuk proyek yang akan dikerjakan. Contohnya seperti di bawah ini:

“Rencana K3L ini dibuat untuk proyek A sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh PT A. Mulai dari kebijakan K3L, tugas dan tanggung jawab, inspeksi K3L, identifikasi bahaya dst (note: sesuaikan dengan permintaan dari client).

4. Sruktur Organisasi
Buat struktur organisasi yang menghubungkan antara site dengan head office juga client. Selain itu di dalam struktur juga perlu memasukan bagian yang memang sesuai dengan proyek yang akan dikerjakan. Sebagai contoh, jika proyek EPC maka perlu ada bagian Engineering, Mechanical, Electrical dll. Contoh seperti di bawah ini:

bersambung..
Spread the love