Hak-Hak Rasulullah
Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):164 – Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Jamuan (Al-Mā’idah):15 – Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.
Tafsir At-thobari, yang dimaksud cahaya disini adalah Rasulullah.
Imam Bukhari meriwayatkan:
Beritahu aku tentang sifat Rasul di dalam kitab Taurat. Disifatkan seperti sifatnya di dalam Al-quran. Diutus sebagai saksi atas orang yang beriman dan kufur, sebagai pemberi peringatan, orang yang lembut dan tidak kasar lisannya.
Allah tidak akan mewafatkan Rasul sampai agama ini diluruskan dan tidak bengkok. Maksud bengkok disini adalah agama yg dipenuhi dengan kesyirikan.
Beberapa poin tentang hak Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:
1. Beriman dengan kenabiannya dan beriman bahwasanya Allah telah menyempurnakan agama untuknya.
Mencakup 2 perkara yaitu:
- Menetapkan kenabian dan kejujuran beliau menyampaikan wahyu dan meyakini bahwa itu hanya khusus untuk Rasul;
- Meyakini bahwasanya beliau benar-benar dalam segala apa yang dibawa dari Allah.
Hari dinampakkan kesalahan-kesalahan (At-Taghābun):8 – Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Jamuan (Al-Mā’idah):67 – Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
2. Mencintai beliau benar-benar dari hati sanubari yg paling dalam.
Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):31 – Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
3. Engkau menyakini bahwasanya tidak ada kebahagiaan dan kebaikan melainkan mengikuti Rasul.
Cahaya (An-Nūr):54 – Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):132 – Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.
Pembeda (Al-Furqān):27 – Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”.
Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-‘Aĥzāb):66 – Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”.
4. Segera memenuhi perintah beliau dan langsung mentaatinya.
Harta rampasan perang (Al-‘Anfāl):24 – Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.
Cahaya (An-Nūr):51 – Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-‘Aĥzāb):36 – Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
5. Mencukupkan diri dengan ajaran Rasul tanpa menambah-nambah di dalamnya.
*Selesai*
*Semoga Bermanfaat*
22 Safar 1438H
Masjid Ar-Rahmat Slipi Jakbar