10 Kesalahan Investigasi Kecelakaan

Assalamu’alaikum sobat..

Ada 10 Kesalahan investigasi kecelakaan yang harus dihindari. 10 hal yang mesti diketahui oleh para praktisi K3 khususnya agar tidak menjadi bias hasil dari investigasi. Diantara yang harus dihindari adalah:

1. Gagal untuk menyelidiki nearmiss.

Nearmiss adalah insiden yang terjadi bukan karena keberuntungan. Berbeda kondisi sedikit saja akan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kerugian. Penyelidikan nearmiss dapat mengungkapkan informasi pencegahan kecelakaan yang kritikal.

2. Mengambil tindakan perbaikan yang tidak efektif.

Penyelidikan kecelakaan adalah mencari akar penyebab, bukan gejala. Tindakan perbaikan berdasarkan gejala tidak akan mencegah kecelakaan di waktu yang akan datang. Gejala disini adalah suatu kondisi atau tindakan yang dapat dilihat dan dirasakan langsung seperti over pressure, over heat, over speed, alat rusak/ tidak layak dsb.

3. Membiarkan prasangka untuk mewarnai hasil investigasi.

Mencari fakta dan objective ketika melakukan penyelidikan kecelakaan adalah keharusan. Tidak membuat asumsi atau lompat kepada kesimpulan. Salah satu yang terbaik untuk menghilangkan prasangka dalam penyelidikan adalah menggunakan standar atau prosedur.

4. Tidak pada waktu yang tepat.

Penyelidikan harus dilakukan sesegera mungkin setelah kecelakan terjadi. Semakin lama waktu dimulainya penyelidikan akan membuat bukti hilang, berubah dan mencurigakan.

5. Gagal untuk memperhitungkan sifat manusia ketika melakukan wawancara.

Terkadang saksi yang terlibat ketika diwawancarai akan memproteksi dirinya atau temannya. Menyalahkan atau menyudutkan seseorang ada kemungkinan terjadi. Sangat penting dalam mewawancarai seorang saksi dilakukan secara pribadi dan rahasia guna mencari bukti yang menguatkan untuk mendukung atau menyangkal informasi yang diberikannya.

Baca juga: Tidak Melaporkan Insiden, Membiarkan Kerugian Yang Lebih Besar

6. Gagal untuk belajar teknik penyelidikan.

Sebelum melakukan penyelidikan kecelakaan, investigator harus mendapatkan training khusus tentang teknik penyelidikan. Investigator yang tidak terampil/ kompeten mungkin tidak akan valid penyelidikan yang dilakukannya.

7. Memungkinkan politik/ kepentingan masuk ke dalam proses investigasi.

Tujuan utama dari penyelidikan adalah teridentifikasi akar penyebab sehingga tindakan perbaikan yang tepat dapat diambil. Sikap suka, ketidaksukaan, pilih kasih dan politik/ kepentingan akan merusak penyelidikan dari awal.

8. Gagal melakukan penyelidikan secara mendalam.

Setiap orang terburu-buru dan penyelidikan kecelakaan tidak ada di agenda anda hari itu. Tambah lagi ada tekanan dari manajemen tertinggi. Kondisi seperti itu dapat membawa investigasi menjadi terburu-buru sehingga tujuan utama untuk menemukan akar penyebab kecelakaan tidak tercapai. Penyelidikan yang tidak mendalam (level permukaan saja) hampir dipastikan kecelakaan yang sama akan terulang kembali.

9. Memungkinkan tujuan yang saling bertentangan masuk ke dalam penyelidikan.

Tujuan utama penyelidikan kecelakaan adalah untuk mencegah kecelakaan yang berulang dan cidera pada manusia. Ketika itu adalah tujuan utama anda, ada kemungkinan orang lain memiliki tujuan berbeda. Beberapa orang mungkin melihat investigasi sebagai sebuah peluang untuk menyangkal kesalahan, ada juga seseorang mungkin melihatnya sebagai peluang untuk memproteksi organisasi dari proses pengadilan, dan beberapa orang mungkin melihatnya sebagai cara untuk menjelaskan ketidaktercapaian terget produksi atau standar kinerja. Seorang K3 Professional harus waspada bahwa kemungkinan hal ini terjadi pada waktu penyelidikan kecelakaan yang dilakukan. Untuk alasan ini, objektivitas, struktur dan standar adalah hal yang penting.

10. Gagal memperhitungkan dampak dari orang yang tidak koperatif.

Satu hal keinginan bahwa karyawan dan personel manajemen secara otomatis dapat bekerjasama dalam penyelidikan kecelakaan untuk memastikan kecelakaan yang sama dapat dicegah di waktu yang akan datang. Sayangnya, ini tidak selalu berjalan. Seseorang tidak akan selalu dapat bekerjasama untuk beberapa alasan yang berbeda. Semua tumbuh dari konsep kepentingan yang dirasakan. Selanjutnya, kurangnya kerjasama tidak selalu terang-terangan (sebagai contoh, seseorang yang anda perlukan untuk dilakukan wawancara terus menunda atau membatalkan pertemuan). Seorang K3 Professional perlu memahami bahwa kepentingan adalah salah satu pendorong yang paling kuat terhadap manusia dan faktor ini masuk ke rencana mereka dalam penyelidikan kecelakaan.

10 kesalahan ini mungkin tidak akan pernah selesai atau hilang dari setiap penyelidikan kecelakaan. Oleh karena itu seorang K3 Professional harus peduli terhadapnya, setidaknya dapat memastikan bahwa kesalahan dapat diminimalisir. Sedikit kesalahan yang dibuat selama penyelidikan kecelakaan, kualitas yang lebih baik dalam penyelidikan dan memungkinkan bahwa itu akan membuat tindakan perbaikan yang lebih efektif.

Reference:
Occupational Health and Safety for Technologist, Engineers and Managers.
William R. Coffee Jr.

Spread the love