Rahmat (Kasih Sayang) Orang Tua Khususnya Ayah Kepada Anaknya

Pertemuan ke 6 tentang Rahmat (Kasih Sayang) Orang Tua khususnya Ayah kepada Anaknya. Berikut adalah beberapa poin yang bisa dijadikan pelajaran.

  • Berbaktinya seorang anak kepada orang tua merupakan balasan dari baktinya mereka terhadap orang tuanya dahulu.
  • Seorang ayah harus mampu membangun komunikasi yang baik kepada anak-anaknya.
  • Apabila Allah Ta’ala mencabut rahmat pada hati seseorang, maka tidak akan ada lagi kebaikan dimanapun.
  • Seorang ayah punya tanggung jawab penuh dalam mendidik anak-anaknya.
  • Apabila ada seorang anak yang melanggar syariat, maka seorang ayah harus mengingatkannya dan mencegahnya. Ketegasan seorang ayah sangat berpengaruh kepada anak-anaknya. Hal ini seperti kisah Nabi Ibrahim kepada Nabi Ismail yang diminta untuk menceraikan istrinya karena tidak bersyukur. Artinya bahwa orang tua masih punya tanggung jawab dalam mendidik anaknya sekalipun sudah dewasa dan menikah.
  • Orang yang tidak memiliki rasa kasih sayang, maka Allah tidak memberikan rahmatnya kepada orang tersebut.
  • Ada dua model Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam mencium anak kecil yaitu dengan bibirnya dan hidungnya.
  • Bolehnya seorang Ayah mencium anaknya meskipun sudah dewasa dan menikah namun ulama melarang mencium pada bagian bibirnya.
  • Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam mendoakan anaknya dengan mengatakan “Ya Allah aku mencintainya (anak-anak), maka cintailah mereka ya Allah”.
  • Bolehnya seorang ayah sedih atau menangisi jika ada salah satu dari anaknya meninggal dunia sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menangis atas meninggalnya Ibrahim saat di dalam dekapannya.

SELESAI DAN SEMOGA BERMANFAAT

Ditulis pada tanggal 2 Safar 1445H
Di Masjid Imam Asy-Syafi’i Alia Tangerang
Pembahasan Kitab Hadist-Hadist Akhlak
Pemateri Ustadz Abu Abdurrahman Lc

Spread the love