Penyebab Kesyirikan Kaum Musyrikin
12 Muharram 1440 H
Masjid Ar-Rahmat Slipi Jakbar
Ust. Mizan Qudsiah
Salah satu pembahasan kitab Tauhid Lambang Kebahagiaan adalah menjelaskan tentang penyebab kesyrikan mereka (kaum musyrikin)
Pendahuluan
Jumlah Rasul terdapat 315 berdasarkan hadist yang shahih. Jumlah Nabi 124ribu berdasarkan hadist yang shahih.
Kaum musyrikin mengakui Allah sebagai pencipta, pengatur, yang menghidupkan dan mematikan dst. Namun hal tersebut tidaklah cukup dalam bertauhid dan menyelamatkan dari neraka.
Baca juga: Bahaya Laten Syirik
Dalil mengenai belum Islamnya kaum musyrikin meskipun mereka mengakui Allah sebagai pencipta (Tauhid Rububiyah)
Pengampunan (At-Tawbah):5 – Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.
Sebab mereka berbuat syirik adalah mereka beribadah kepada Allah namun juga menjadikan berhala sebagai perantara ibadahnya kepada Allah. Hal ini merusak Tauhid Uluhiyah.
Dalil tentang orang yang paling sesat yakni orang yang mengajak kepada kesyirikan.
Bukit-bukit pasir (Al-‘Aĥqāf):5 – Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?
Dalil mengenai penentang dakwah tauhud uluhiyah yakni dakwahnya para Rasul.
Dalil 1
Orang-orang mukmin (Al-Mu’minūn):84 – Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?”
Orang-orang mukmin (Al-Mu’minūn):85 – Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah”. Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?”
Orang-orang mukmin (Al-Mu’minūn):86 – Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?”
Orang-orang mukmin (Al-Mu’minūn):87 – Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah”. Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak bertakwa?”
Orang-orang mukmin (Al-Mu’minūn):88 – Katakanlah: “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?”
Orang-orang mukmin (Al-Mu’minūn):88 – Katakanlah: “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?”
Ayat yang semisal:
Nabi Yunus (Yūnus):31 – Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?”
Faidah ayat:
- Siapa yang bertauhid Rububiyah mengharuskan orang untuk bertauhid uluhiyah.
- Kerusakan kaum musyirikin ada pada tauhid uluhiyah.
Dalil 2
Perhiasan (Az-Zukhruf):9 – Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka akan menjawab: “Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”.
Faidah ayat:
- Musyrikin zaman Nabi bertauhid rububiyah, namun tetap diperangi nabi.
- Orang musyrikin mengetahui nama dan sifat Allah yaitu Al-‘Aziz dan Al-‘Alim.
Dalil 3
Nabi Yusuf (Yūsuf):106 – Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).
Tafsir Ibnu Abbas:
Termasuk pengertian iman dikalangan mereka yang memiliki sifat ini ialah apabila ditanyakan kepada mereka. “Siapakah yang menciptakan langit, siapakah yang menciptakan bumi, dan siapakah yang menciptakan gunung-gunung itu? Mereka menjawab, Allah. Padahal mereka masih dalam keadaan mempersekutukan-Nya dengan yang lain. (HR. At-Thabari tafsirnya 13/372)
Faidah ayat dan tafsir:
- Keumuman manusia beriman kepada rububiyah Allah, tetapi itu tidak menyelamatkan mereka dari azab Allah.
- Menafsirkan al-Qur’an yang muktabar yakni ditafsir oleh shahabat. Al-Qur’an di tafsir dengan Al-Qur’an, Al-Qur’an ditafsir dengan hadist dan Al-Qur’an ditafsir dengan perkataan shahabat. Al-Qur’an dengan ucapan para tabi’in dan Al-Qur’an dengan bahasa Arab.
- Syirik dalam hal uluhiyah merupakan syirik yang besar yang menyebabkan rusaknya Tauhid Rububiyah dan Asma was Shifat.
Dalil 4
Rombongan-rombongan (Az-Zumar):3 – Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.
Tafsir ayat secara umum:
Orang yang menganggap bahwa patung menjadi perantara antara mereka dengan Allah. Perbuatan tersebut sangat diingkari oleh Allah.
Faidah ayat:
- Tawasul zaman dahulu dengan zaman sekarang tidak ada bedanya.
- Tawasul seperti ini merupakan tawasul ibadah, maka jatuh kepada kesyirikin.
- Orang-orang yang membuat perantara kepada Allah dengan perantara yang mati seperti berhala, orang mati dlsb adalah kekufuran.
3 macam yang diperbolehkan untuk bertawasul, yaitu menggunakan Asma was Shifat, Amal Shalih dan doanya orang shalih yang masih hidup.
Ulama mengatakan bahwa tanda anak atau orang yang shalih adalah mendoakan orang tuanya baik ketika hidup maupun sudah meninggal.
Dalil 5
Nabi Yunus (Yūnus):18 – Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah”. Katakanlah: “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu).
Faidah ayat:
- Membatalkan syubatnya orang-orang yang bertawasul kepada orang mati yaitu menyandarkan kepada Allah kejahilan.
- Sebab kesyirikan adalah ibadah kepada Allah.
- Apa-apa yang selain dari Alah tidak akan bisa memberi manfaat dan mudharat.
- Ibadah kepada selain Allah adalah bentuk kesyirikan. Dan ini merupakan syirik yang besar.
Dalil 6
Dan telah menceritakan kepadaku Abbas bin Abdul ‘Azhim Al Anbari telah menceritakan kepada kami An Nadlr bin Muhammad Al Yamami telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah menceritakan kepada kami Abu Zumail dari Ibnu Abbas ia berkata; Dulu orang-orang musyrik mengatakan; “LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA (Aku memenuhi panggilanMu wahai Dzat yang tiada sekutu bagiMu). Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Celakalah kalian, cukuplah ucapan itu dan jangan diteruskan.” Tapi mereka meneruskan ucapan mereka; ILLAA SYARIIKAN HUWA LAKA TAMLIKUHU WAMAA MALAKA (kecuali sekutu bagi-Mu yang memang Kau kuasai dan ia tidak menguasai).” Mereka mengatakan ini sedang mereka berthawaf di Baitullah. (HR. Muslim no. 1185)
Faidah hadist:
- Ini adalah talbiyah iblis yaitu yang dilakukan oleh kaum musyrikin. Didalamnya ada lafazh kesyirikan.
- Mereka mengakui bahwa yang paling utama adalah beribadah kepada Allah, tapi mereka jatuh kepada kesyirikan.
Dalil 7
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda pada suatu hari dalam khutbah beliau: “Sesungguhnya Rabbku memerintahkanku untuk mengajarkan yang tidak kalian ketahui yang Ia ajarkan padaku pada hari ini: ‘Semua harta yang Aku berikan pada hamba itu halal, sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hambaKu dalam keadaan lurus semuanya, mereka didatangi oleh setan lalu dijauhkan dari agama mereka, setan mengharamkan yang Aku halalkan pada mereka dan memerintahkan mereka agar menyekutukanKu yang tidak Aku turunkan kuasanya.’ Sesungguhnya Allah memandang penduduk bumi lalu Allah membenci mereka, arab maupun ajam, kecuali sisa-sisa dari ahli kitab. (HR. Muslim no. 2866)
Faidah hadist:
- Hukum asal manusia adalah bertauhid dan syirik itu datang belakangan. Kesyirikan muncul setelah 10 abad, yaitu kisah nabi Nuh yang kaumya mengkultuskan orang shalih.
- Syirik dan menghalalkan apa yang diharamkan Allah adalah bentuk godaan-godaan syaitan kepada anak adam yanh menjauhkan dari Tauhid.
- Dominannya syirik di muka bumi merupakan sebab turunnya murka Allah.
*==SELESAI, SEMOGA BERMANFAAT==*
*_Note: Jika ada kesalahan dalam penulisan ringkasan kajian ini. Mohon diingatkan._*