Sungguh Aneh Tapi Nyata

Bismillah..

“Sungguh aneh tapi nyata”, yah memang benar adanya sebuah kalimat tersebut. Dunia kerja yang nyata, namun di dalamnya banyak hal yang aneh dan menarik. Berdasarkan pengalaman yang ada bahwa dimana pun tempat kita bekerja pastinya akan menemukan suatu keanehan.

Keanehan dapat ditemukan dari rekan kerja, bawahan maupun atasan. Selain itu juga keanehan dapat ditemukan dari metode kerja, prinsip dan nilai yang dianut dan lain sebagainya. Namun dari semua itu bukanlah penyebab yang dapat membuat kita lambat untuk berkembang karena hal itu tergantung bagaimana sikap kita dalam menghadapi situasi tersebut.

Contoh keanehan yang ada di tempat kerja:

  1. Bekerja semaunya sendiri (no team work)
  2. Terjebak dalam rutinitas.
  3. Kurang koordinasi dan komunikasi.
  4. Tidak ada target pekerjaan (nyambung ke point 2)
  5. Berlama-lama di zona nyaman. Dlsb

Hal yang menarik dari dunia kerja menurut pandangan saya adalah suatu “kompetisi positif” yang mana berujung pada suatu pencapaian prestasi yang baik dari individu maupun sebuah tim. Pengaruhnya adalah semakin berkembangnya kemampuan individu dalam bekerja maupun kemajuan organisasi mikro seperti sebuah departemen/ seksi dalam suatu organisasi (perusahaan).

Kembali kepada subject diatas yakni “sungguh aneh tapi nyata”. Di bawah ini saya akan berbagi bagaimana sikap kita sebagai seorang karyawan yang menghadapi suatu keanehan dalam bekerja sehingga kita dapat menentukan sikap yang harus diambil. Diantaranya adalah:

  1. Dibawa santai apapun yang terjadi, tapi dengan catatan posisi kita sudah aman apabila dikemudian hari terjadi sesuatu.
  2. Cari rekan kerja yang satu pendapat dengan kondisi yang ada.
  3. Buat suatu strategi (note: jika sudah dapat rekan kerja yang sependapat) untuk melakukan suatu trobosan dengan melibatkan orang-orang yang “netral” (read: tidak bermasalah/ aneh). Tujuannya adalah bahwa perusahaan akan menilai apakah masih diperlukan orang-orang yang aneh meskipun dia berpengalaman maupun orang yang terindikasi pensiun di perusahaan tersebut.
  4. Jika hal itu juga tidak bisa maka hadapi kenyataan walaupun pahit.
  5. Cara terakhir yang terbaik adalah segara mengundurkan diri. Itulah langkah terakhir yang harus diambil.

Moga tulisan bebas ini dapat menjadi teman bacaan bagi yang sedang mengalami kondisi tersebut .
Demikian was salam.

Spread the love