Hak Kepada Shahabat Nabi

Shahabat Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam adalah manusia pilihan Allah, maka kita sebagai penuntut ilmu harus mengetahu apa saja Hak Kepada Shahabat Nabi.

Definisi Shahabat

Definisi menurut Ibnu Hajar Rahimahullahu bahwa dikatakan Shahabat adalah bagi siapa saja yang bertemu dengan Nabi dalam keadaan beriman kepadanya dan mati di atas agama Islam”.

Makna bertemu disini adalah bertemu secara langsung dan bertemu ketika sudah diutus menjadi Nabi bukan sebelum menjadi Nabi.

Menjadi shahabat adalah pilihan dan pemberian dari Allah Ta’ala, karena tidak semua yang bertemu dengan Nabi saat itu beriman kepadanya, bahkan ada yang memusuhinya.

Sedangkan definisi menurut Ibnu Katsir Rahimahullahu dan ulama lainnya adalah meskipun seseorang tersebut hanya melihat Nabi dalam waktu yang tidak lama namun dia dalam muslim maka dia adalah shahabat”.

Ada perbedaan pendapat terkait jumlah Shahabat yaitu sekitar 114 ribu atau 124 ribu orang. Shahabat yang wafat terakhir bernama Amir Ibn Wasilah Abu Thufail yang wafat di tahun 110 hijriah. Ini menjelaskan bahwa generasi shahabat berakhir hingga tahun 110 Hijriah. Setelahnya masuk ke dalam generasi Tabi’in.

Berikut beberapa Hak-Hal dari Shahabat Nabi Shalallahu A’laihi Wassalam yang harus kita tunaikan diantaranya:

Mencintai Shahabat merupakan pokok dasar dari Aqidah Ahlus Sunnah.

Dalil
Pengusiran (Al-Ĥashr):10 – Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”.

Hadist Imam Bukhari
“Tanda keimanan seseorang cinta kepada kaum Anshar dan tanda kemunafikan seseorang adalah benci kepada kaum Anshar”.

Shahabat yang paling utama adalah shahabat dari kaum Muhajirin karena mereka beriman lebih duku dan berhijrah bersama Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dari Mekah ke Madinah.

Allah Ta’ala akan mengumpulkan seseorang kepada yang dicintainya, oleh karena itu cintailah para Shahabat dan InsyaAllah kita akan dikumpulkannya Bersama mereka.

Wajib meyakini keutamaan dan keistimewaan para Shahabat Rasul.

Secara umum semua shahabat memiliki keistimewaan.

Dalil 1
Pengampunan (At-Tawbah):100 – Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

Ayat di atas juga merupakan dalil wajibnya untuk mengikuti jalannya para salafush shalih. Allah Ta’ala meridhoi mereka para Shahabat. Itu menjadi dalil mengapa kita mengucapkan kata “radhiyahullahu” ketika mengucapkan nama shahabat.

Baca juga: Hak-Hak Rasulullah

Dalil 2
Kemenangan (Al-Fatĥ):29 – Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

Pelajaran dari ayat diatas:

  • Sifat shahabat adalah keras terhadap orang kafir dan lemah lembut kepada orang yang beriman.
  • Para shahabat suka beribadah sampai-sampai waktu diqiyaskan dengan membaca ayat al-Qur’an seperti jarak antara adzan dan iqomah yakni semisal membaca 50 ayat Al-Qur’an.
  • Shahabat tidak suka Riya dalam beribadah.

Dalil 3
Besi (Al-Ĥadīd):10 – Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Orang yang bersedekah sebelum fathu Mekah lebih utama dibanding setelah fathu Mekah.

Dalil 4
Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):110 – Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Sebaik-baiknya umat yang dimaksud pertama kali adalah para shahabat dan selanjutnya yang mengikutinya. Shahabat adalah penjaganya umat, maka jika kita ingin selamat maka berdirilah di belakang shahabat dengan maksud mengikuti bagaimana cara beragamanya para shahabat.

Ada potongan hadist dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam “Jangan kalian menghina shahabatku”. Imam Syaukani Rahimahullah mengatakan bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mengatakan kepada shahabat junior agar tidak mencela atau menghina shahabat senior.

Juga di dalam hadist yang mahsyur bahwa “Sebaik-baik zaman adalah zamanku (shahabat), kemudian setelahnya (tabi’in) dan setelahnya (tabi’ut tabi’in).”

Ada satu kaidah yang bagus dari perkataan Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu yaitu “Kalau mau ambil contoh maka ambilah contoh kepada orang yang sudah meninggal”. Oleh karena itu contohlah para shahabat. Ini merupakan Nasihat Ibnu Mas’ud kepada para tabi’in untuk memegang jalan dan cara beragamanya para shahabat.

Wajib meyakini keistimewaan shahabat sesuai dengan dalil.

Maksudnya adalah bahwa Shahabat memiliki keutamaan secara umum dan ada yang memiliki secara khusus.

Urutan shahabat yang paling mulia berdasarkan ijma ulama adalah:

  • 4 (empat) Shahabat yang disebut dengan Khulafa Rashidin yakni yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al-Khathab, Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib Radhiyalahu’anhum.
  • Kemudian Shahabat yang dijamin masuk surga yaitu Sa’id Ibn Zaid, Sa’ad bin Abi Waqash, Abdurrahman Ibn Auf, Thalhah bin Ubaidilah, Zubair Ibnu Awam, Abu Ubaidah bin Jarrah.
  • Setelah mereka adalah para shahabat yang ikut perang Badar dan Uhud.
  • Kemudian Para shahabat yang mengikuti Bai’atul Ridwan.

Sedangkan Shahabiyah (Shahabat dari kalangan wanita) yang paling istimewa yaitu Khadijah, ‘Aisyah dan Fathimah. Ulama berbeda pendapat mana yang lebih dulu disebutkan dari ketiga Shahabiyah tersebut.

Senantiasa menyebutkan kebaikan para shahabat.

Ahlussunnah sangat suka menyebutkan kebaikan para shahabat, berbeda dengan Ahlu Bid’ah.

Bersaksi atas rahmat yang didapatkan oleh para shahabat secara umum dan juga bersaksi atas rahmat yang didapatkan secara khusus.

Ini terkait dengan individu-individu shahabat sebagai contoh Ukasah radhiyallahu’anhu yang pernah mendengar hadist tentang 70rb shahabat yang masuk surga tanpa hisab. Ukasah meminta kepada Nabi agar termasuk golongan tersebut.

  1. Senantiasa mendoakan, beristighfar dan memintakan ridho untuk para shahabat.
  2. Diam akan kesalahan para shahabat dan menutup masuk bab-bab kesalahan shahabat.

Shahabat tidaklah maksum, mereka juga memiliki kesalahan yang dilakukannya akan tetapi shahabat diampuni dosanya karena:

  • Sahabat segera bertaubat ketika bersalah.
  • Shahabat diampuni kesalahan karena kebaikan-kebaikan yang dimilikinya.
  • Lebih dahulu masuk ke dalam agama Islam.
  • Mereka akan diampuni dengan syafa’at Nabi. Syarat mendapatkan syafa’at adalah bertauhid dan tidak syirik.
  • Karena ujian yang ditimpakan Allah kepada shahabat.

SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT

Ditulis pada tanggal 13 Ramadhan 1440H
Di Masjid Ar-Rahmat Slipi JakBar
Pemateri Ust. Muhammad Halid Syar’I Lc.

Spread the love