Tafsir Surat Quraisy
20 Dzulhijjah 1439H
Masjid Ar-Rahmat Slipi JakBar
Ust. Hamzah Abbas
Surat Quraisy atau disebut juga dengan surat “li iilaa fi quraisy“. Termasuk surat Makiah menurut jumhur ulama.
Diturunkan setelah surat At-Tiin, sebelum surat Al-Qoriah. Urutan surat ke 27 turun kepada Nabi.
Inti surat adalah peringatan dari Allah kepada orang Quraisy secara khusus dan umat Islam secara umum.
Ada kaitannya dengan surat Al-Fiil tentang dihancurkannya Abrahah dan pasukan gajahnya, sehingga bangsa Arab menjadi yang dihormati dan ditakuti oleh bangsa lainnya.
Masyhurnya jumlah ayatnya ada 4. Sebagian ulama hijaz membaginya menjadi 5 ayat.
Ayat 1
Suku Quraisy (Quraysh):1 – Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
Penafsiran pertama bahwa huruf “Lam” menjelaskan sebab. Hal ini berhubungan dengan surat Al-Fiil. Dengan keadaan yang aman di Mekah sebagai tempat lahirnya Nabi Muhammad.
Penafsiran kedua bahwa kata “iilaa” adalah kebiasaan. Ini yang diambil oleh Imam Bukhari juga terjemahan Al-Qur’an Indonesia.
Ayat 2
Suku Quraisy (Quraysh):2 – (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
Kabilah Quraisy saat musim dingin ke Yaman dan musim panas ke Syam untuk berdagang. Tidak ada satu pun yang berani dengan kafilah dagang Quraisy sejak kejadian penyerangan Abrahah bersama pasukan bergajahnya.
Quraisy adalah nasab dari kakek Nabi.
Bangsa Arab secara umum terbagi 3:
- Al Arab Al Ba’idah yaitu kaum Adn dan Tsamud. Sudah punah.
- Al Arab Al Khathaniah yaitu kaum Aus dan Khajraj.
- Keturunan dari Ibrahim dan Ismail.
Bangsa Quraisy keturunan dari Nabi Ismail. Oleh karena itu Nabi Muhammad keturunan dari Ismail.
Dinamakan Quraisy karena artinya yang bersatu setelah berpecah belah. Dari segi bahasa artinya yang mencari harta atau pendagang yang ulung.
Orang Mekah kebanyakan pedagang, sedangkan Madinah sebagian besar petani kurma.
Ayat 3
Suku Quraisy (Quraysh):3 – Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).
Rasa aman yang diberikan oleh Allah kepada kaum Quraisy maka hendaknya mereka menyembah Allah saja.
Saat itu mereka berbuat syirik kepada Allah dalam penyembahan. Mereka sudah kenal dengan Allah dalam penciptaan, namun menyimpang dalam penyembahan kepada Allah.
Ibadah haji sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim. Mereka orang Quraisy melaksanakan Haji baik di musim dingin dan panas.
Allah memerintahkan mereka untuk bertauhid. Dengan bertauhid adalah bentuk rasa syukur kepada Allah.
Rasa aman dan jauh dari kekurangan makanan adalah nikmat besar di dunia.
Ayat 4
Suku Quraisy (Quraysh):4 – Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Taatlah kepada Allah yang telah memberikan nikmat. Tauhid adalah sebesar-besarnya rasa syukur kepada Allah. Dan Syirik adalah sebesar-besar dosa kepada Allah.
Orang yang bertauhid akan diberikan pertolongan oleh Allah sebagaimana pada ayat di bawah ini.
Cahaya (An-Nūr):55 – Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
3 janji Allah kepada mereka yang bertauhid, yaitu:
1. Menjadikan khalifah.
2. Meneguhkan agamanya.
3. Memberikan rasa aman.
==SEMOGA BERMANFAAT==