Wasiat Perpisahan Nabi
Wasiat adalah pesan penting dari seseorang kepada keluarganya menjelang kematiannya. Lalu bagaimana dengan wasiat perpisahan yang dilakukan oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam?
Pengampunan (At-Tawbah):128 – Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Perhatian Rasul kepada umatnya:
1. Keimanan dan keselamatan
2. Rasa belas kasih
3. Penyayang
Teks Hadist
Irbadh berkata, “Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat bersama kami, beliau lantas menghadap ke arah kami dan memberikan sebuah nasihat yang sangat menyentuh yang membuat mata menangis dan hati bergetar.
Lalu seseorang berkata, “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasihat untuk perpisahan! Lalu apa yang engkau washiatkan kepada kami?” Beliau mengatakan: “Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, senantiasa taat dan mendengar meskipun yang memerintah adalah seorang budak habsyi yang hitam.
Sesungguhnya orang-orang yang hidup setelahku akan melihat perselisihan yang banyak. Maka, hendaklah kalian berpegang dengan sunahku, sunah para khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham.
Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), sebab setiap perkara yang baru adalah bid’ah dan setaip bid’ah adalah sesat.” (HR Ahmad, Abu Dawud)
Pelajaran Hadist
- Semangatnya sahabat nabi dalam menuntut ilmu.
- Lembutnya hati para sahabat. Ibnu Mas’ud berkata “Jika kalian ingin mencari suritauladan, maka ambilah dari orang2 yang sudah meninggal yaitu Nabi dan para Sahabat.”
- Sahabat adalah manusia yang mudah menangas. Dua mata yang terbebas dari api neraka yaitu mata yang mengalirkan air karena takut kepada Allah dan mata yang terjaga untuk berjihad di jalan Allah.
- Anjuran untuk berwasiat sebelum berpisah.
- Jika ada org yang meminta wasiat, maka wajib berian nasihat.
- Wasiat yang paling tinggi adalah bertaqwa kepada Allah. Ali bin Abi Tholib mengatakan ada 4 unsur yaitu Takut kepada Allah, Mengamalkan quran was sunnah, Ridho dengan yang sedikit dan Mempersiapkan diri untuk kematian Taqwa menurut tabi’in yaitu Engkau taat kepada Allah dengan amalan sesuai dengan aturan Allah, mengharapkan pahala Allah. Meninggalkan maksiat karena aturan Allah dan takut kepada ancaman Allah.
- Taat kepada pemimpin meskipun dipimpin budak dari negeri habasyah. Sebagaimana pada SUrat Al-An’am yang artinya “Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.”\
- Dua kemungkinan adanya pemimpin yang zalim yakni Menjadi ujian bagi orang awam, maka sabar adalah solusinya dan Azab dari Allah atas kondisi rakyatnya yang zalim.
- Bahwasanya umat sepeninggal nabi akan terjadi perselisihan yang banyak. Maka bepegang teguhlah kepada sunnahku dan Sunnah khulafarosyidin.
Kitab Ushulusunnah, bahwa pada poin pertama Imam Ahmad mengatakan kita wajib berpegang teguh kepada pemahaman shahabat.
Kenapa kita mengikuti shahabat?
1. Karena sahabat nabi adalah manusia yang sudah direkomendasikan oleh Allah.
Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):110 – Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Kata kalian disini adalah para sahabat.
2. Para shahabat mendapatkan rekomendasi langsung dari Nabi.
3. Shahabat adalah orang2 yang mendapat ridho dari Allah.
Pengampunan (At-Tawbah):100 – Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
4. Adalah ciri golongan yang diselamatkan oleh Allah.
Hadist tentang Islam terpecah menjadi 73 golongan, semua masuk neraka kecuali 1 yaitu yang mengikuti sahabat.
5. Wasiat nabi ketia bercerai berai seperti pada hadist pembuka di awal.
Bahaya bid’ah.
Definisi bid’ah (Imam Asy-Syatibi ulama spanyol) dalam kitab Al-Itishom:
- Tatacara metode ibadah amaliah dalam perkara agama.
- Yang dibuat2 tidak ada di zaman nabi dan shahabat.
- Menyelisihi syariat.
- Diniatkan pelakunya ibadah.
Umar bin Khotob Radhiyallahu ‘anhu:
Semua bid’ah adalah sesat meskipun manusia menganggapnya hasanah atau baik.
Imam malik Rahimahullah:
Barangsiapa yang berbuat bid’ah di dalam Islam dan menganggap itu baik maka mereka menuduh nabi tidak menyampaikan risalah dengan sempurna.
Diantara Bahaya bid’ah adalah:
1. Dapat menggugurkan syahadat yang kedua.
2. Amalan pelaku bid’ah tertolak.
Dalilnya:
- Penghuni-penghuni gua (Al-Kahf):103 – Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”
- Penghuni-penghuni gua (Al-Kahf):104 – Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
- Hari Pembalasan (Al-Ghāshiyah):3 – bekerja keras lagi kepayahan,
- Hari Pembalasan (Al-Ghāshiyah):4 – memasuki api yang sangat panas (neraka),
Kisah umar bin khotob ketika melihat pendeta beribadah dengan sungguh-sungguh namun masuk neraka. Ini yang membuat umar menangis.
3. Para pelaku bid’ah di hari kiamat akan memiliki wajah yang hitam yang kelam.
Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):106 – pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”.
Tafsir ibnu katsir:Wajah yang cerah adalah ahlususnnah sedangkan yang hitan adalah ahli bid’ah.
4. Pelaku bid’ah tertolak dari mendapatkan syafaat dan telaga nabi.
Syafaat adalah permohonan nabi kepada Allah agar dapat ditolong umatnya. Bisa dikabulkan ataupun tidak karena ada syaratnya. Syarat syafaat ada 2 yaitu yang memberi syafaat adalah orang yang mendapatkan izin dan yang meminta syafaat memenuhi syaratnya.
5. Bid’ah memecah belah umat.
Selesai.
Semoga bermanfaat
27 Rabiul Awal 1439H
Masjid Ar-Rahmat Slipi JakBar
Ust. Fadlan Fahamsyah