Tafsir Surat Al-Fiil

Surat Al-Fiil dikenal juga surat “alam taro“. Al-Fiil berbicara tentang peristiwa besar yang melibatkan pasukan bergajah yang terjadi di Mekkah, sehingga orang Arab menamakan tahun tersebut sebagai tahun gajah. Pasukan gajah tersebut yang mencoba menyerang dan hendak menghancurkan Kabah.

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam lahir pada tahun gajah yakni pada tahun terjadinya peristiwa besar tersebut.

Surat ini diturunkan di Mekkah. Menurut ulama surat ini diturunkan setelah surat al-Kafirun dan sebelum al-Qiyamah. Urutan ke 19 dari surat yang turun di Mekkah.

Peristiwa Ashabul Ukhdud berdekatan dengan peristiwa al-Fiil.

Penyerangan pasukan gajah dipimpin oleh Abrahah. Dahulu orang Yaman dilarang pergi haji ke Mekkah dan meminta agar ke gereja saja yang ada di wilayah kekuasaannya.

Wallahu’alam, nama gajah yang terbesar yang dipakai oleh Abrahah bernama Mahmud.

Abrahah berencana menghancurkan Kabah dengan gajah-gajah yang dibawanya. Utusan Abrahah bertemu Abdul Muththalib (Kakeknya Rasul) dengan tujuan agar tidak ada yang menghalangi pasukan Abrahah menuju Mekkah. Jika ada yang menghalangi maka akan ditumpas olehnya.

Maka Abdul Muththalib dibawa oleh utusannya Abrahah untuk bertemu dengannya dan kemudian terjadilah dialog diantara keduanya melalui penterjemah, karena Abrahah orang Afrika.

Abdul Muththalib meminta agar Abrahah menggantikan 200 unta yang telah diambilnya saat tiba di Thaif, karena diantara unta yang diambil adalah milik Abdul Muththalib. Abrahah bingung, kenapa yang ditanya tentang unta. Padahal Abrahah ingin menghancurkan Kabah.

Setelah dikembalikan untanya ke Abdul Muththalib. Kemudian Abdul Muththalib meminta seluruh kaum Quraisy agar pergi ke puncak gunung untuk menghindari serangan yang dilakukan oleh Abrahah pasukan bergajahnya. Abdul Muththalib meyakini bahwa yang menjaga Kabah adalah Allah ‘Azza wa Jalla.

Kisah di atas merupakan pembukaan tentang surat al-Fiil dan juga merupakan nikmat yang Allah berikan kepada kaum Quraisy atas dilindunginya oleh Allah.

Di dalam hadist lain dari ‘Aisyah bahwa ada kaum yang berencana menyerang Kabah, maka Allah menenggelamkan mereka ke dalam Bumi. Artinya selaih peristiwa pasukan bergajah menyerang Kabah, setelahnya ada lagi yang mencoba hendak menghancurkan Kabah.

Terdapag pelajaran bagi siapa saja, bahwa barang siapa yang hendak menghancurkan Kabah maka Allah akan membinasakannya.

Setelah peristiwa ini, ada peristiwa besar lainnya yakni dilahirkannya Nabi Muhammad shalalahu ‘alaihi wassalam.

Dilindunginya Kabah bukan karena kehebatan kafir Quraisy, namun karena Allah ingin melindungi Kabah dan Allah menghendaki saat lahirnya Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam keadaan Mekkah dalam keadaan aman.

Semua kemenangan Islam bukan karena jumlah yang banyak, namun itu semua karena Allah. Oleh karena itu jangan pernah sombong dengan jumlah yang banyak.

Ayat 1

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?

Penjelasan.
Alam taro merupakan bentuk pertanyaan yang dimaksudkan untuk menyatakan bahwa Allah lah yang melakukannya. Tidak ada seorang pun yang bisa melakukan kecuali Allah dari peristiwa besar ini.

Hal ini mengisyaratkan tentang bagaimana Allah melakukan hal tersebut.

Ayat 2

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?

Penjelasan.
Apa yang mereka lakukan dengan tipu daya mereka, maka tetap akan sia-sia.

Dengan kembali kepada Allah untuk taat menjadi sebab Allah memberikan kemenangan kepadanya.

Ayat 3

dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,

Penjelasan.
Ababil” bukan nama burung, namun sebuah arti berbondong-bondong. Perumpamaan orang Arab kata ababil adalah seperti tumpukan kayu bakar yang diikat tanpa ada celah atau kumpulan burung-burung yang terbang rapat sampai-sampai cahaya matahari tidak bisa tembus.

Makna Sijjil berarti batu dari tanah liat yang dibakar.

Ayat 4

yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,

Ayat 5

lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Penjelasan.
Proses hancurnya pasukan gajah. Kejadian ini sangat mengerikan.

Faidah surat Al-Fiil:

  1. Tidak ada satupun yang akan bisa menghancurkan Kabah, karena Allah lah yang menjaganya.
  2. Peristiwa dimana setelahnya akan lahir seorang Nabi yakni Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.
  3. Besarnya jumlah bukan sebab terjadinya kemenangan, karena kemenangan hanyalah dari Allah atas orang-orang yang bertaqwa.

==SELESAI & SEMOGA BERMANFAAT==

21 Dzulqo’dah
Masjid Ar-Rahmat Slipi JakBar
Ust. Hamzah Abbas Lc

Spread the love