Bahtera Rumah Tangga
Beberapa hal yang perlu dipahami agar bahtera rumah tangga berjalan di atas ridho-Nya yaitu mendidik keluarga seperti istri dan anak-anak. Kemudian dipastikan harta yang diperolehnya di dapatkan dengan cara yang halal.
Di bawah ini merupakan ringkasan materi dari beberapa topik yang disampaikan secara langsung oleh para asatidzah yang mumpuni secara keilmuannya.
Materi 1
Harta Halal Sebab Kebahagiaan dan Harta Haram Sebab Kesengsaraan
DR. Erwandi Tirmidzi
Tidak dipungkiri bahwa harta merupakan sebab penting untuk mendapatkan kebahagiaan.
Ada 4 hal yang merupakan sebab mendapatkan kebahagiaan, separuhnya adalah berkenaan dengan harta yaitu tempat tinggal yang luas dan kendaraan yang nyaman.
Apabila rumah dan kendaraan yang didapati dari cara yang riba, maka akan menjadi sumber malapetaka.
Rumah dijadikan tempat untuk berlindung, tetapi didapatkan dengan cara yang riba. Sesungguhnya bukanlah sebagai tempat perlindungan, akan tetapi tempat yang dimurkai oleh Allah.
Di dalam Al-Qur’an dan Hadist kita diminta untuk menjadikan rumah kita selalu diisi dengan bacaan Al-Qur’an, maka tidak akan pernah bersatu antara rumah yang didapati dengan cara yang haram (riba) kemudian di dalamnya ada bacaan Al-Qur’an.
Begitu juga dengan kendaraan yang nyaman. Jika mereka mendapatinya dengan cara yang haram, maka Allah tidak akan meridhoinya.
Semoga Allah menjauhkan kita dan keluarga kita dari murka Allah yaitu praktik muamalah yang diharamkan seperti riba.
Materi 2
Kiat-Kiat Keluarga Bahagia
DR. Firanda Andirja
Tidak dipungkiri bahwa semua manusia menginginkan kebahagiaan baik seorang Muslim ataupun Kafir, baik orang yang kaya maupun miskin dst. Pada hakikatnya bahwa kebahagiaan itu letaknya di hati.
Semua pemuka agama mengakui bahwa kebahagiaan bisa didapatkan jika dekat dengan Sang Pencipta (Rab).
Salah satu sebab kebahagiaan di dunia adalah memiliki wanita yang shalihah. Wanita yang tidak pernah menuntut, banyak mintanya dst. Barang siapa seorang suami yang mendapatkannya, maka dia adalah seorang suami yang paling bahagia.
Kaidah: kebahagiaan berbanding lurus dengan keshalihan.
Seorang suami dan istri bisa bekerja sama untuk meningkatkan keshalihan seperti sholat malam bersama, kajian bersama dll.
Memiliki istri atau suami yang buruk merupakan sebab kesengsaraan di dalam rumah tangga.
Mintalah kepada Allah untuk mendapatkan kebahagiaan di dalam keluarga. Berdoalah terus kepada Allah dan ajarkan istri serta anak untuk taat kepada Allah. Jika kita tidak berdoa, maka setan akan mudah memasukinya ke dalam keluarga. Bisa masuk ke dalam keluarga melalui anak-anaknya, hartanya, makanannya dll.
Hadist
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Khaitsamah dari Abu Hudzaifah dari Hudzaifah dia berkata; Bila kami menghadiri jamuan makan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Salam, kami tidak meletakkan tangan kami hingga beliau memulai meletakkan tangan beliau. ketika kami menghadiri jamuan makan bersama beliau, tiba-tiba datang seorang budak perempuan yang ingin meletakkan tangannya pada makanan itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Salam meraih tangannya (menyingkirkannya), kemudian seorang badui datang yang ingin meletakkan tangannya diatas makanan itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salam pun meraih tangannya. Beliau lalu bersabda: “Sesungguhnya Setan akan mendapatkan makanan yang tidak disebut nama Allah dan ia datang bersama anak perempuan ini untuk mendapatkannya, lalu aku meraih tangannya, ia juga datang bersama orang badui ini untuk mendapatkannya lalu aku meraih tangannya. Demi Dzat Yang jiwaku berada ditanganNya, Sesungguhnya tangan setan itu berada di tanganku seperti ia ada di dalam tangan keduanya (orang badui dan budak perempuan).” Dan telah menceritakan pula kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus, telah mengabarkan kepada kami Al ‘Amasy dari Khaitsamah bin Abdurrahman dari Abu Hudzaifah Al Arhabi dari Khudzaifah bin Al Yaman dia berkata; Bila kami diundang untuk menghadiri jamuan makan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Salam, – lalu dia menyebutkan Hadits yang semakna dengan Hadits Abu Mu’awiyah, dan dia berkata; dengan lafazh; ‘Ka annama Yuthradu’, sedangkan pada budak perempuan dengan lafazh ‘Ka annama tuthradu’. Dalam Haditsnya dia mendahulukan kedatangan orang badui daripada budak perempuan. Dan di akhir Haditsnya dia menambahkan; ‘Beliau menyebut nama Allah lalu makan.’ Dan telah menceritakan kepadaku pula Abu Bakr bin Nafi’, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A’Masy dengan sanad ini. Dan dia mendahulukan datangnya budak perempuan dari pada orang badui. (HR. Muslim no. 2017)
Diantara sebab kebahagiaan lainnya adalah Al-Qur’an karena merupakan obat bagi manusia.
Dalil
QS. Fushilat : 44
Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh”.
Diantara kebahagiaan adalah interaksi yang baik dengan sesama. Berikanlah hak mereka ketika bermuamalah terutama hak dan kewajiban suami istri.
Diantara sebab kebahagiaan adalah mengajarkan akhlak yang mulia kepada keluarga terutama istri dan anak-anak. Salah satunya adalah akhlak tentang kesabaran dan saling memaafkan di dalam keluarga.
Materi 3
Didiklah Istri dan Anakmu
DR. Syafiq Reza Basalamah
Bangsa ini tidak lain adalah kumpulan-kumpulan dari keluarga. Jika rumah tangganya baik, InsyaAllah bangsa ini diberikan rahmat dan ampunannya.
Beberapa modal untuk mendidik Istri dan Anak-Anaknya:
Pertama adalah Cinta
Orang yang memiliki cinta akan mengorbankan segalanya untuk orang yang dicintai. Salah bentuk cinta kepada keluarga adalah mengajarkan dan mendidiknya agar menjadi orang yang shalih.
Mengharamkan (At-Taĥrīm):6 – Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Alasan seorang laki-laki menjadi pemimpin adalah fitrah dan yang memberikan nafkah.
Kedua adalah harus menyamakan visi dan misi.
Pentingnya visi dan misi yang sama akan memudahkan berlayarnya rumah tangga yang baik hingga sampai ke surganya.
Kewajiban seorang suami tidak hanya memberikan nafkah atau menyekolahkan anaknya namun terpenting adalah terhindarnya dari api neraka.
30 Rabiul Akhir 1440H
Masjid Istiqlal Jakarta Pusat
SELESAI
SEMOGA BERMANFAT