Bersaing Menggapai Surga Tertinggi

Ahlul iman akan tersu bersaing menggapai surga tertinggi dengan amalan shahih yang dilakukannya. Ahlul iman itu bertingkat-tingkat, sebagaimana mereka bertingkat-tingkat di dunia juga di akhirat.

Masing-masing memiliki derajat berdasarkan amalannya, baik penghuni surga maupun penghuni neraka.

Sebagai contoh orang munafik berada di dasar neraka jahanam dan Abu Tholib di neraka yang paling rendah. Abu Thalib diberikan 2 sandal yang ketika memakainya sampai membuat otaknya mendidih.

Orang yang berinfak dan berjihad sebelum fathu (penaklukan) mekah lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan mereka yang berinfak dan berjihad setelah fathu mekah.

Baca Juga: Aku Tunggu Kau Di Surga

Tingkatan surga berdasarkan amalan dan terbagi 3 kelompok:

  1. Orang yang beramal salih namun juga melakukan maksiat. Termasuk tingkatan surga yang terendah.
  2. Orang yang di tengah-tengah, yakni hanya mengejarkan wajibnya saja dan meninggalkan yang haram.
  3. Orang yang mengerjakan amalan baik yang wajib dan sunnah. Termasuk tingkatan surga tertinggi.

Bagi orang yang takut kepada Allah akan mendapatkan 2 surga. Artinya bahwa seorang hamba bisa memiliki 2 surga.

Tasniim merupakan minuman terbaik penghuni surga tertinggi.

Golongan pertama yang masuk surga seperti bulan purnama, sedangkan golongan kedua seperti cahaya bintang-bintang yang menerangi.

Bagi orang yang berjihad memiliki 100 tingkatan di Surga.

Allah Maha Adil, membedakan setiap amalan hambanya. Ini sebagai dalil bahwa surga pun bertingkat-tingkat.

Istighfar seorang anak bisa menaikan derajat orang tuanya di surga tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Surga tingkatannya berdasarkan jumlah ayat al-Qur’an yang kita hapal. Ini membuktikan tingkatan surga mencapai 6000an.

Oleh karena itu perlu kita berlomba-lomba untuk mendapatkan surga yang tertinggi.

Salah satunya adalah bersegera dengan kebaikan. Jangan pernah menunda-nunda.

Allah meminta kita bersaing dalam melakukan amal shalih.

Bagi mereka yang memandang surga mendapatkan kenikmatan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Nikmat terbesar di surga adalah memandang wajah Allah ‘azza wa jalla.

Setiap kegiatan kita akan menggambarkan kedudukan kita di akhirat baik di surga maupun di neraka. Maka beesegera dan bersainglah untuk mendapatkan surga tertinggi.

Jangan sia-siakan waktu yang terus berjalan, karena dengan memanfaatkan waktu untuk beramal shalih akan mengangkat derajat di surga.

Kita harus cemburu kepada mereka yang memiliki ilmu untuk diamalkan dan didakwahkan serta memiliki harta yang banyak untuk diinfakkan.

Bagi mereka yang sholat malam dengan membaca 10 ayat maka akan tercatat bagi mereka orang-orang yang tidak lalai.

Jika kita meminta surga kepada Allah, maka pintalah surga tertinggi yaitu surga firdaus.

Ditulis pada tanggal 5 Jumadil Akhir 1440H
Di Masjid Al-Isro Jakarta Barat
Pemateri Ust. DR. Firanda Andirja Lc. MA

Spread the love