Keluarga Imran
Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):33 – Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).
Nabi Adam adalah nenek moyang pertama, kemudian kedua adalah Nabi Nuh.
Ulama khilaf siapa yang dimaksud Keluarga Imran. Pendapat pertama bahwa Keluarga Imran adalah keluarganya Nabi Musa. Ada yang mengatakan bapaknya Maryam. Pendapat kedua adalah yang rajih.
Istri Imran bernama Hannah. Punya anak namanya Maryam dan punya anak namanya Isa.
Keluarga Imran adalah keturunan keluarga Ibrahim dan Keluarga Ibrahim keturunan Nabi Nuh dan Nabi Nuh keturunan Nabi Adam.
Baca Juga: Antara Diriku dan Surga
Hannah bernadzar jika memiliki anak maka anaknya akan dijadikan pelayan di Baitul Maqdis. Hannah berharap anaknya adalah laki-laki. Allah berkehendak lain, maka dilahirkanlah anak perempuan. Kemudian Hannah memberikan nama Maryam. Dari Maryam lahirlah Nabi Isa yang dilindungi oleh Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
Tidak lama Imran meninggal kemudian Hannah membawa Maryam ke Baitul Maqdis. Kemudian Zakaria yang mengurusi Maryam. Zakaria mengurus Marya hingga dewasa. Zakaria membuatkan mihrab untuk tempat ibadah Maryam. Ketika Zakaria ingin mendatangi Maryam ke Mihrabnya, beliau terkejut ada makanan yang sudah tersedia. Makanan yang bukan pada musimnya. Maka Maryam mengatakan bahwa makanan ini dari Allah.
Salah satu ibadah yang paling dekat dengan Allah adalah sholat. Apabila ada masalah apapun, nabi melakukan sholat sebagaimana di dalam Al-Qur’an yang artinya ‘Jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai penolongmu’.
Maryam melahirkan seorang anak yang diberi nama dengan Isa Al-Masih. Al-Masih artinya seorang yang berjalan kesana kemari. Juga artinya menyentuh.
Terdapat 2 Al-Masih yaitu Al-Masih Isa dan Al-Masih Dajjal. Di akhir zaman, bahwa Nabi Isa akan membunuh Dajjal.
Maryam adalah wanita yang paling Shalihah di zamannya. Maryam dikabarkan oleh Malaikat Jibril yang menyaru menjadi seorang laki-laki tampan bahwa Maryam akan memiliki anak. Ini adalah ujian bagi Maryam. Maryam khawatir dengan kondisinya yang hamil, maka beliau menjauhkan diri dari orang-orang.
Ketika Nabi Isa lahir, maka Nabi Isa berbicara untuk menjelaskan bahwa Isa adalah hamba Allah. Ini sebagai bantahan cercaan dari masyarakat.
Ini adalah suatu kejadian hanya Allah yang berkehendak. Ketika kondisi Zakaria yanh sudah tua dan istrinya mandul tetap bisa memiliki anak. Kemudian Maryam tanpa memiliki suami bisa melahirkan anak yaitu Nabi Isa.
Ketika Allah mengatakan “Kun”, maka terjadilah.
Nabi Isa memiliki keutamaan seperti dapat menghidupkan orang yang mati. Menjadikan tanah liat yang ditiup berubah menjadi burung dan lain-lainnya. Namun beliau mengatakan bahwa itu semua adalah atas izin Allah.
Tidak ada dalil yang tegas bahwa Nabi Zakaria dan Nabi Yahya dibunuh oleh Bani Israil karena dari keumuman ayat meskipun salah satu ciri orang Yahudi adalah suka membunuh para Nabi. Wallahu’alam.
SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT
Ditulis pada tanggal 7 Muharram 1401H
Di Masjid Ar-Rahmat Slipi Jakbar
Pemateri Ust. DR. Firanda Andirja MA