Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 10-13

Makna An-Nifaq menurut Ibnu Katsir adalah menampakan kebaikan dan menyembunyian keburukan. Menampakan keIslaman dan menyembunyikan kebenciannya terhadap Islam.

Terdapat 2 jenis Munafik yaitu Akbar (I’tiqad) dan Asghar (‘Amali). Munafik Akbar yaitu berpura-pura menjadi Islam namun hatinya benci terhadap Islam. Kemudian Munafik Asghar atau ‘Amali yaitu munafik dalam beramal seperti bicara dia berdusta, diberi amanah dia khianat dan apabila berjanji dia ingkar.

Baca juga: Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 6-9

Pada surat Al-Baqarah ayat 10-20 ini membicarakan tentang ciri orang Munafik Akbar atau I’tiqodi (Keyakinan). Ini terjadi di Madinah setelah kaum Muslimin menang di perang Badar.

Ayat 10

Sapi Betina (Al-Baqarah):10 – Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

Yang dimaksud dengan penyakit pada ayat tersebut adalah ‘Syak’ (keraguan) sehingga mereka terombang-ambing di dalam kehidupannya.

Arti dari ‘Fii qulubihim maradhun’ adalah penyakit terkait agama bukan penyakit fisik.

Ini adalah penyakit yang menimpa orang-orang munafik dan merupakan penyakit orang-orang kotor.

Ayat 11

Sapi Betina (Al-Baqarah):11 – Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”.

Arti dari kerusakan adalah mereka melakukan kekufuran dan kemaksiatan.

Kerusakan di bumi akibat dari kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia, sedangkan keteraturan alam semesta disebabkan karena ketaatan hambanya.

Ayat 12

Sapi Betina (Al-Baqarah):12 – Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.

Allah menjawab setiap ucapan orang munafik. Bahwa sesungguhnya orang munafik adalah orang yang membuat kerusakan.

Ayat 13

Sapi Betina (Al-Baqarah):13 – Apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman”. Mereka menjawab: “Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?” Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.

Ayat ini menunjukan keutamaan para shahabat yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah.

Mengikuti sahabat adalah jalannya keselamatan.

Orang-orang munafik menghina para sahabat dengan mengatakan orang-orang yang bodoh. Namun Allah menjawab bahwa orang-orang munafiklah yang bodoh sesungguhnya.

Kata ‘Sufaha’ artinya adalah bodoh (jahil) dan lemah (dhoif).

InsyaAllah bersambung pada ayat 14-20.

SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT

Ditulis pada tanggal 6 Shafar 1441H
Di Masjid Ar-Rahmat Slipi JakBar
Pemateri Ust. Hamzah Abbas Lc.

Spread the love