Bahaya Nifaq
BAB II: Hukum Tentang Haramnya Nifaq dan Penjelasan Tanda-Tandanya
Makna dari Nifaq
Nifaq berasal dari kata Na, Fa dan Qo. Secara Bahasa disebut oleh para ulama adalah menampakan sesuatu dan menyembunyikan sesuatu lainnya. Menampakan yang tidak sesuai dengan yang disembuyikan. Secara Istilah adalah menampakan keimanan dan menyembunyikan kekafiran.
Dalil 1
Wanita (An-Nisā’):138 – Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
Orang munafik berada di neraka yang paling bawah. Inilah dasar dari beratnya adzab yang pedih bagi mereka.
Faidah ayat:
- Ancaman neraka bagi orang munafik baik laki-laki maupun perempuan. Kemunafikan muncul ketika Nabi Hijrah ke Madinah. Dahulu di Mekah tidak ada.
- Kemunafikan terbagi menjadi 2, yaitu: Nifaq ‘Itiqodi (akidah) dan Nifaq ‘Amali (amalan). Kedua nifaq tersebut diancam masuk neraka, namun yang kekal di neraka adalah Nifaq ‘Itiqodi.
Dalil 2
Wanita (An-Nisā’) ayat 142-143: Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
Faidah ayat:
- Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan orang-orang munafik di dalam amal mereka. Modal amalannya adalah menipu, barang dagangannya adalah dusta.
- Balasan sesuai dengan perbuatan. Mereka hendak menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka dengan balasan yang sempurna.
- Diantara tanda Nifaq adalah malas menunaikan sholat. Secara umum malas dalam beribadah.
- Riya’ juga termasuk tanda Nifaq. Mempertontonkan amal ibadah agar dilihat oleh orang.
- Tanda Nifaq lainnya adalah sedikit dzikir. Di dalam hadist Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mengatakan orang Munafiq itu jika sholat menunggu matahari akan tenggelam. Mereka berdzikir sedikit karena mengejar waktu sholat yang akan habis. Sholat mereka seperti ayam yang mematuk.
- Diantara tanda Nifaq adalah plin plan, tidak menetap di atas satu prinsip atau keyakinan.
- Urusan hidayah, petunjuk maupun kesesatan ini hanya di tangan Allah Subhanallahu wa Ta’ala.
Baca juga: Nyawapun Siap Dipertaruhkan
Dalil 3
Wanita (An-Nisā’):145 – Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.
Jika surga disebut dengan “Darojat” (paling atas), sedangkan Neraka disebut dengan “Darokat” (paling bawah). Semakin bawah maka semakin keras siksaannya.
Faidah ayat:
- Munafik Akbar balasannya adalah neraka yang paling bawah. Orang kafir hanya diancam neraka saja, akan tetapi orang munafik diancam di kerak neraka. Orang kafir jelas kekafirannya, namun orang munafik selain kufur kepada Allah karena berusaha menipu Allah juga menipu kaum mukminin.
- Orang yang munafik akbar kekal di api neraka selama-lamanya. Orang munafik seperti orang syirik yang tidak akan mendapat pertolongan dari siapapun.
Dalil 4
Pengampunan (At-Tawbah) ayat 64-68 : Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)”. Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”, Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.
Pelajaran ayat:
- Surat At-Taubah ini disebut juga surat Fatihah yakni membuka atau membongkar ciri-ciri orang munafik.
- Diantara tanda dan amal orang munafik adalah suka memperolok ajaran agama.
- Menerangkan kafirnya orang yang memperolok agama meskipun hanya main-main saja. Apalagi jika dilakukan dengan kesungguhan.
- Diantara tanda amalan orang munafik adalah mengajak Amar Munkar dan Nahi Ma’ruf.
- Diantara tanda nifaq adalah pelit.
- Balasan orang munafik adalah kekal di neraka selama-lamanya.
- Orang munafik adalah orang yang terusir dari rahmat Allah Ta’ala.
Dalil 5
Pengampunan (At-Tawbah) ayat 73-74: Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya. Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi.
Faidah ayat:
- Diantara bentuk jihad adalah jihad melawan orang kafir dan munafik.
- Diantara tanda nifaq adalah dusta. Orang beriman tidaklah pernah berdusta.
- Diantara sebab kekafiran adalah kemunafikan.
- Allah menerima taubat seorang hamba dari berbuat dosa, termasuk kemunafikan.
Dalil 6
Golongan-Golongan yang bersekutu (Al-‘Aĥzāb):73 – sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Nama lain Al-Ahzab adalah perang khandak (parit). Pada perang ini terjadi pengkhianatan dari orang munafik.
Faidah ayat:
- Ancaman dengan siksa bagi orang munafik dan musyrik baik laki-laki dan perempuan.
- Diantara kasih sayang Allah kepada orang beriman adalah menerima taubatnya mereka.
Dalil 7
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat”. (HR. Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59)
Dalam riwayat lain
“Walaupun dia berpuasa dan shalat mengklaim bahwadia seorang Muslim”. (HR. Muslim No. 59/109)
Ini adalah contoh Munafiq Asghar (kecil)
Dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Empat hal bila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafik tulen, dan barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika diberi amanat dia khianat, jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika berseteru curang”. (HR. Bukhari no. 34 dan Muslim no. 58)
Dari Khudzaifah mengatakan; ‘Kemunafikan itu terjadi dimasa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, adapun yang terjadi hari ini adalah kekufuran setelah keimanan.’ (HR. Bukhari no. 7114)
Penjelasan dari Ibnu Hajar terhadap hadist di atas: Maksud Khudzaifah adalah kesamaan hukum. Bukan maksudnya tidak ada kemunafikan. Setiap zaman pasti ada yang menampakan keimanan dan menyembunyikan kekafiran.
SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT
=====
Ditulis pada tanggal 30 Jumadil Ula 1441H
Di Masjid Ar-Rahmat Slipi Jakarta Barat
Pemateri Ustadz Mizan Qudsiyah Lc. MA