Nyawapun Siap Dipertaruhkan

Kitab Tauhid dan Iman yang berisikan 19 Bab. Semua membahas tentang Akidah. Pada pembahasan ini dengan tema Nyawapun Siap Dipertaruhkan.

BAB I: Hukum Tentang Larangan Syirik Kepada Allah dan Penjelasan Bahwasanya Ia Termasuk Dosa Besar

Syirik adalah menyetarakan Allah dengan selain Allah dalam Hak Allah dan kekhususan Allah. Hak Allah adalah diibadahi, sedangkan kekhususan Allah dalam hal Rububiyah dan Asma’ wa Shifat.

Dalil 1

Wanita (An-Nisā’):48 – Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

Faidah ayat:

  • Diantara sebab Allah tidak mengampuni seseorang jika mati dalam keadaan berbuat syirik.
  • Dosa terbesar disi Allah adalah berbuat syirik.
  • Merupakan dalil bagi mahdzab Ahlus Sunnah wal Jama’ah bahwa ketika seseorang mati dalam keadaan dosa besar selain syirik maka hal tersebut di atas kehendak Allah Ta’ala.

Dalil 2

Wanita (An-Nisā’):116 – Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

Faidah ayat:
Kesesatan yang paling sesat ada pada syirik. Sebaliknya sumber hidayah ada pada Tauhid.

Binatang Ternak (Al-‘An`ām):77 – Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat”.

Binatang Ternak (Al-‘An`ām):82 – Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Dalil 3

Jamuan (Al-Mā’idah):72 – Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

Faidah ayat:

  • Siapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik haram masuk surga.
  • Buruknya akibat kesyirikan ketika mati di atasnya.
  • Orang-orang yang berbuat syirik tidak akan mendapatkan bantuan (syafa’at). Syafa’at didapatkan bagi orang yang mentauhidkan Allah dan yang memberi syafa’at mendapatkan izin dari Allah serta yang diberi syafaat harus yang diridhoi oleh Allah.

Dalil 4

Haji (Al-Ĥaj):31 – dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.

Faidah ayat:

  • Orang berbuat syirik nyawanya tidak bisa diangkat ke langit dan tidak bisa diterima oleh penduduk langit.
  • Nyawanya kaum musyrikin dilemparkan nyawanya oleh Allah ke bumi paling bawah yakni Neraka Jahanam.

Baca juga: Akibat Bagi Para Pencela

Dalil 5

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mukmin yang suci berbuat zina”. (HR. Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89)

Faidah hadist:

  • Syirik mengahapus atau merusah seluruh amal atau ibadah.
  • Sebagai peringatan bagi orang yang tidak syirik untuk mengingatkan mereka dari bahaya syirik. Ayat ini kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang tidak akan berbuat syirik dan ini menunjukan untuk kita yang bukan Nabi yang berpotensi bisa berbuat maka harus lebih takut lagi dari bahaya syirik.
  • Kerugian yang paling besar adalah ketika seseorang berbuat syirik kepada Allah. Di dunia capek beribadah namun tidak mendapatkan apa-apa dan di akhirat masuk neraka yang kekal.

Dalil 6

Dari ‘Abdurrahman bin Abi Bakrah dari bapaknya radhiyallahu ‘anhu berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Apakah kalian mau aku beritahu dosa besar yang paling besar?” Beliau menyatakannya tiga kali. Mereka menjawab: “Mau, wahai Rasulullah”. Maka Beliau bersabda: “Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua”. Lalu Beliau duduk dari sebelumnya berbaring kemudian melanjutkan sabdanya: “Ketahuilah, juga ucapan keji (curang) “. Dia berkata: “Beliau terus saja mengatakannya berulang-ulang hingga kami mengatakannya ‘ Duh sekiranya Beliau diam”. (HR Bukhari no. 2654 dan Muslim no. 88)

Faidah hadist:

  • Dosa adalah sebab kebinasaan.
  • Gigihnya dan semangatnya Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mengingatkan umatnya akan bahaya syirik.
  • Perkara yang penting harus diulang-ulang.

Dalil 7

Dan telah menceritakan kepadaku Washil dari Abu Wail dari ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu dia berkata; Aku bertanya, atau Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ditanya, dosa apakah yang paling besar di sisi Allah? Beliau menjawab: “yaitu kamu menjadikan bagi Allah sekutu padahal Dia telah menciptakanmu.” Aku bertanya lagi; kemudian apa? Nabi berkata: kamu membunuh anakmu karena takut makan bersamamu. Aku bertanya; kemudian apa? Beliau menjawab: ‘Kemudian engkau berzina dengan istri tetanggamu.’ Ibnu Mas’ud; Kemudian Allah menurunkan ayat yang membenarkan hal itu, yaitu: “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina…, ” (Al Furqan: 68). (HR Bukhari no. 4761 dan Muslim no. 86)

Faidah hadist:

  • Dosa besar yang paling besar adalah syirik.
  • Hadist nabi yang menafsirkan Al-Qur’an.
  • Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam adalah orang yang jujur

Dalil 8

Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah bersabda: “Barangsiapa bertemu Allah dalam keadaan tidak berbuat syirik kepadanya, dan ia melaksanakan zakat dengan kebaikan hatinya dan berharap akan pahala, serta ia patuh dan taat maka baginya adalah surga, -atau beliau mengatakan; – dia masuk surga. Dan ada lima dosa yang tidak ada penghapus baginya; syirik kepada Allah, membunuh jiwa bukan di jalan yang haq, merampas harta orang mukmin, berpaling atau berlari dari perang, dan bersumpah palsu di depan seorang hakim untuk mendapatkan harta yang bukan haknya. (HR. Ahmad no. 2/361-362)

Faidah hadist:

  • Keutamaan mati di atas Tauhid akan masuk ke dalam surga.
  • Mati di atas kesyrikan tidak ada tebusannya atau tidak ada penghapusnya.

Dalil 9

Dari Abu Darda dia berkata, “Kekasihku telah mewasiatkan kepadaku agar tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, meski kamu harus disembelih dan dibakar, janganlah kamu meninggalkan shalat wajib dengan sengaja, barangsiapa meninggalkannya dengan sengaja maka telah lepas dari tanggungan (Allah). Dan janganlah kamu meminum khamer, sebab khamar itu merupakan kunci semua kejahatan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Faidah hadist:

  • Wasiat Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kepada Shahabat Abu Darda jangan berbuat syirik meskipun dirinya disiksa.
  • 1 maksiat akan menarik maksiat lainnya.

SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT

======

Ditulis pada tanggal 2 Jumadil Awal 1441H
Di Masjid Ar-Rahmat Slipi JakBar
Pembahasan Kitab Tauhid dan Iman
Pemateri Ust. Mizan Qudsiyah Lc. MA

Spread the love