Pemimpin Penipu dan Penganiaya Rakyat
Lanjutan dari Kitab Dosa Besar yang ke 16 yaitu Pemimpin Penipu dan Penganiaya Rakyat. Makna pemimpin disini bersifat umum baik skala kecil dan besar. Sebagai contoh kepala keluarga dan yang lebih besar dari itu termasuk setiap pemimpin yang memimpin kaum muslimin.
Dalil 1
Musyawarah (Ash-Shūraá):42 – Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.
Ibnu Katsir mengatakan:
“Bahwa ayat ini untuk orang-orang yang berbuat dzalim. Kebanyakan mereka yang berbuat dzalim adalah penguasa karena memiliki kekuatan”.
Sisi Pendalilan:
Allah mengancam orang yang berbuat dzalim akan diancam neraka.
Dalil 2
Nabi Ibrahim (‘Ibrāhīm):42-43 – Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.
Ibnu Katsir mengatakan:
“Jangan pernah mengira bagi orang-orang yang berbuat dzalim bahwa Allah tidak membalas kedzalimannya, namun Allah tangguhkan mereka sampai tiba waktunya”.
Dalil 3
Penyair (Ash-Shu`arā’):227 – Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
Dalil 4
Jamuan (Al-Mā’idah):79 – Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.
Ayat ini sesungguhnya ditujukan kepada Yahudi dan Nasrani.
Pelajaran:
- Termasuk kedzaliman pada pemimpin adalah membiarkan kemungkaran terjadi di tengah masyarakat.
- Allah akan melaknat mereka bagi yang tidak ber-amar ma’ruf nahi mungkar
Ayat-ayat di atas bersifat umum namun bisa dikhususkan bagi para penguasa yang rentan untuk berbuat dzalim.
Dalil 5
Rasulullah bersabda pada hadis riwayat Muslim:
“Barang siapa menipu kita, maka ia bukan termasuk kita”
Ini berlaku dari semua jenis penipuan. Sedangkan maksud dari ia bukan termasuk (golongan) kita diantaranya:
- Dibiarkan saja maknanya seperti itu. Hal ini bertujuan agar demi menancap ancamannya di dalam hati manusia.
- Bukan di atas jalan kita dan pendapat kita. Bukan orang yang mengikuti jalan atau sunnah kami.
Dalil 6
Rasulullah bersabda pada hadist riwayat Bukhari dan Muslim:
“Kedzaliman itu akan mendatangkan kegelapan pada hari kiamat”.
Beberapa contoh Kedzaliman yang bisa mendatangkan kegelapan diantaranya:
- Menyebabkan bertumpahnya darah seseorang.
- Membunuh dengan sengaja.
- Mengambil harta-harta tanpa kebenaran.
- Memakan harta anak yakim tanpa kebenaran. Memangkas dana sosial demi kepentingan pribadi.
- Bersupah palsu. Dengan sumpah palsunya, orang yang salah menjadi benar dan sebaliknya.
- Tidak mau membayar hutang dll.
Dalil 7
Rasullah bersabda di dalam hadist riwayat Ahmad:
“Masing-masing dari kalian adalah pemimpin. Masing-masing kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
Faidah hadist: Orang tua akan lebih dahulu dimintai pertanggung jawaban oleh Allah dibandingkan anak.
Baca Juga: Berbuat Dusta Terhadap Allah dan Rasul-Nya
Dalil 8
Rasullah bersabda di dalam hadist riwayat Ahmad:
“Pemimpin mana saja yang menipu rakyatnya, maka tempatnya neraka.”
Hadist ini menunjukan pada lafal yang umum. Orang yang diberikan beban untuk memimpin orang lain.
Dalil 9
Rasullah bersabda di dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim:
“Barangsiapa diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian dia tidak mencurahkan kesetiaannya niscaya Allah mengharamkan surga baginya.”
Terdapat 2 pendapat mengenai hadist di atas dari kalimat Allah mengharamkan surga baginya yaitu:
- Orang yang menghalalkan kedzaliman kepada rakyatnya, penipuan kepada rakyatnya. Ini termasuk menghalalkan apa yang Allah haramkan dan masuk kepada kekufuran.
- Diharamkan dari masuk surga bersama dengan golongan-golongan pertama yang masuk Islam dan golongan orang-orang yang telah mendapatkan keberuntungan.
Ditekankan kembali bahwa pemimpin yang menipu rakyatnya adalah
- Pemimpin yang tidak menegakan syiar Islam dan menegakkan hukum Islam.
- Pemimpin yang tidak menegakan amar ma’ruf dan nahi munkar di tengah rakyatnya.
Dalil 10
Rasullah bersabda di dalam hadist riwayat Bukhari:
“… lalu ia mati pada hari kematiannya itu ia dalan keadaan menipu rakyatnya, maka Allah mengharamkan surga baginya.”
Dalil 11
Rasulullah bersabda di dalam hadist riwayat Bukhari:
“Tidak ada seorang hakim pun yang memutuskan perkara diantara manusia kecuai pada hari kiamat kelak ia akan ditahan, sedangkan satu malaikat memegang tengkuknya. Jika dikatakan “lemparkan ia!” maka malaikat itu melemparkannya ke dalam nerakaJahannam sejauh empat puluh tahun (perjalanan).”
Dalil 12
Rasullah bersabda di dalam hadist riwayat Ahmad:
Celakalah para pemimpin! Celakalah para pegawai! Celakah para penjaga! Sungguh pada hari kiamat nanti ada kaum yang berangan-angan lebih baik dari rambut pada ubun-ubun mereka digantungkan pada bintag timur disiksa meski tanpa suatu dosa.”
Dalil 13
Rasullah bersabda di dalam hadist riwayat Baihaqi:
“Pada hari kiamat kelak akan datang suatu saat dimana seorang hakim yang adil. (karena berat hisabnya yang diterimanya) ia berangan andai ia tidak memutuskan perkara antara dua orang walau dalam kasus sebiji kurma sekalipun”
Dalil 14
Rasulullah bersabda di dalam hadist riwayat Ahmad:
“Tidak ada seorang pun yang memimpin 10 orangkecuali ia akan didatangkan pada har miamat kelak dalam keadaan tangan terbelenggu; entah keadilannya yang akan membebaskannya ataukah kedzaliamannya yang akan mencampakannya (ke neraka).”
bersambung
SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT
Ditulis pada tanggal 24 Muharram 1442H
Kajian Online Mata Air Tasniim
Pemateri Ust. Ahmad Zainuddin Albajary