Sebab-Sebab Meraih Keberkahan Rizki

Setelah Allah Ta’ala memerintahkan hambanya untuk mentauhidkan-Nya kemudian Dia juga menyuruh hamba-Nya untuk mencari rizki yang halal.

Sapi Betina (Al-Baqarah):21-22 – Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

Di dalam hadist riwayat Ibnu Sunni dan Ibnu Majah, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mengajarkan doa berikut:

Allaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan, yang artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima.”

“Sibukan diri dengan apa yang Allah perintahkan dan jangan sibukkan diri dengan apa yang Allah jamin (berupa rezki).

Rasulullah bersabda:

“Setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna rizkinya”. Jadi rizki itu lebih mengejar seorang hamba dibanding ajal-nya.

Rizki itu didapatkan bukan karena kecerdasan atau kehebatan seorang hamba. Betapa banyak orang yang memiliki pendidikan tinggi namun Allah tidak berkehendak untuk diberikan rizki. Manusia mencari sebab namun Allah Ta’ala yang berkehendak. Oleh karenanya seorang hamba diperintahkan oleh Allah untuk bertawakal.

Beberapa Sebab-Sebab Meraih Keberkahan Rizki

1. Mentauhidkan Allah yakni hanya bergantung kepada Allah saja.

Nabi ﷺ bersabda: Siapa yang angan-angannya akhirat saja Allah cukupkan angan-angannya di dunia. Tapi siapa yang tercabang angan-angan dunianya, Allah tidak akan peduli di lembah mana dia akan dibinasakan.” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Albani).

Manusia diperintahkan oleh Allah apabila tengah menghadapi kesusahan maka hanya mengadu kepada Allah saja, bukan mengeluh kepada sesama manusia, karena ini merupakan bagian dari mentauhidkan Allah Ta’ala.

Baca Juga: Ketika Para Salaf Mendapat Ujian

2. Hendaklah berbuat baik terhadap harta yang diberikan. Pergunakan harta untuk yang bermanfaat.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan.” (HR. Tirmidzi)

3. Perbanyak rasa syukur.

Nabi Ibrahim (‘Ibrāhīm):7 – Dan (ingatlahjuga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullahu Ta’ala mengatakan bahwa Tauhid itu adalah otak dan inti sari dari rasa syukur kepada Allah Ta’ala.

4. Hendaklah ketika jual beli makanan ditakar. Adil ketika berjual beli akan ada keberkahan di dalamnya.

Orang-orang yang curang (Al-Muţaffifīn):1-3 – Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.

5. Memperbanyak anak.

Memperjalankan di waktu malam (Al-‘Isrā’):31 – Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.

bersambung

SEMOGA BERMANFAAT

Dtulis pada tanggal 16 Safar 1442H
Kajian Online Mata Air Tasniim
Pemateri Ust. Mizan Qudsiyah Lc. MA

Spread the love