Dosa Besar: Sombong dan yang Sejenisnya
Lanjutan pembahasan Kitab Al-Kabaair (Dosa Besar) yang ke-17 yaitu Sombong dan yang Sejenisnya. Kitab yang ditulis oleh Imam Adz-Dzahabi Rahimahullah.
Definisi Sombong
Secara bahasa definisi dari sombong adalah kebesaran dan kecongkakan (Al-Kibr). Sedangkan secara istilah syar’i disebutkan dari hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa definisi sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.
Perkataan Ulama
Kesombongan adalah sebuah keadaan yang seorang manusia mengkhususkan dirinya dengan rasa ujub dan bangga terhadap dirinya sendiri. (Az-Zabiri rahimahullahu)
Kesombongan adalah seorang manusia menganggap besar dirinya dan menganggap apa yang ada di dalam dirinya mempunyai kebaikan-kebaikan dan meremehkan manusia dan merendahkan mereka dan mengangkat diri dihadapan orang yang semestinya bertawadhu dihadapannya. (Al-Jahd rahimahullahu)
Dalam bahasa arab (Al-kibr) memiliki beberapa sinomin diantaranya Al-Kibria, Al-Jabarun dan Al-‘Ujb.
Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadist
Dalil 1
Orang yg Beriman (Ghāfir):27 – Dan Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab”.
Kenapa kesombongan bagian dari Dosa Besar? Karena Nabi Musa alaihissalam meminta perlindungan kepada Allah ta’ala dan tidak mungkin seorang Nabi minta perlindungan dari sesuatu kecuali dosa tersebut adalah dosa yang besar.
Orang yang tidak beriman senantiasa menyombongkan diri, kenapa? karena orang yang sombong adalah orang yang menolak kebenaran, sedangkan kebenaran itu asalnya dari Agama Islam. Sehingga orang yang tidak beriman kepada hari hisab maka mereka adalah orang yang sombong.
Dalil 2
Lebah (An-Naĥl):23 – Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
Menunjukan bahwa sombong adalah dosa besar karena Allah ta’ala tidak menyukainya. Setiap dosa atau perbuatan yang tidak disukai oleh Allah, maka itu adalah dosa besar.
Dalil 3
Kesombongan adalah dosa pertama yang Allah ta’ala dimaksiati sebagaimana pada surat Al-Baqarah ayat 34 yang artinya “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”.
Imam Ibnu Jarir At-Thabari mengatakan bahwa ayat tersebut merupakan celaan bagi orang yang menyerupai iblis dalam sifatnay dari makhluk-makhluk Allah yang menyombongkan diri.
Baca juga: Melarikan Diri Dari Medan Perang
Dalil 4
Buruknya sifat sombong adalah sebab terbesar tentang hancurnya umat-umat terdahulu. Dalilnya adalah Surat Nuh ayat 7 yang artinya “Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.
Dalil 5
Dalil yang menjelaskan Allah ta’ala mengazab kaum terdahulu akibat kesombongan yaitu Surat Fussilat ayat 15-16 yang artinya “Adapun kaum ‘Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami. Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan Sesungguhnya siksa akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: “Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya”. Tempat yang tertinggi. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu”. (QS Al-Araf – 75-76)
Dalil 6
Dalil tentang kesombongan merupakan sebab dimasukan ke dalam neraka yaitu Surat Al-‘Aĥqāf) ayat yang artinya “Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik”.
Dalil 7
Abu Hurairah dari Nabi ﷺ beliau bersabda, “Dahulu Ketika ada seseorang yang berjalan dan ia merasa bangga dengan rambutnya yang terurai dan mantelnya yang indah, tiba-tiba bumi beserta isinya ditenggelamkan, dan diapun ikut terbenam sambil meronta-ronta ke dalam perut bumi hingga hari kiamat nanti. (HR. Muslim no. 2088)
Dalil 8
Beliau juga bersabda “Para penguasa yang bengis dan orang-orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat kelak dalam keadaan seperti debu yang diinjak-injak oleh manusia. Mereka diliputi kehinaan dari berbagai penjuru.” (HR. Ahmad da Tirmidzi)
Sebagian salaf berkata, “Dosa yang pertama kali dilakukan adalah perbuatan sombong.” Allah berfirman pada surat Al-baqarah ayat 34.
Dalil 9
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya ada seberat biji swai kesombogan.” (HR. Muslim)
Dalil 10
Keluarga Luqman:18 – Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Dalil 11
Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ bersabda, “Surga dan neraka berbantah-bantahan. Neraka berkata, ‘Orang-orang congkak dan sombong memasukiku. Surga berkata, Sedangkan aku, tidak ada yang memasukiku selain orang-orang lemah, tidak berguna dan tidak berkuasa. (HR. Muslim no. 5082)
Ini menunjukan bahwa isi dari penghuni neraka adalah orang-orang yang sombong dan bengis. Artinya kesombongan diancam oleh Allah ta’ala dengan neraka.
Dalil 12
Nabi bersabda. “Maukah kalian aku kabarkan tentang penghuni neraka? yaitu tiap-tiap ‘utul, jawazh dan orang yang sombong.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
‘Utul adalah orang yang kasar dan kejam. Jawazh adalah orang yang banyak mengumpulkan harta dan sangat kikir atau orang yang congkak dalam berjalan, atau orang yang menjadi budak perutnya.
Dalil 13
Nabi ﷺ bersabda, “Ada tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari kiamat: Orang yang suka memberi, dia memberi melainkan dengan menyebut-nyebutkannya (karena riya’), orang yang membuat laku barang dagangannya dengan sumpah palsu, serta orang yang melakukan isbal (memanjangkan) pakaian.” (HR. Muslim no. 155)
Kesombongan yang paling buruk adalah sombongnya seseorang terhadap orang lain karena ilmu yang dimilikinya dan ia merasa besar dengan kelebihan yang dimilikinya.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, “Sesungguhnya pakaianku ini jauh dari kesombongan dan seorang muslim lebih baik mengikutiku di dalam berpakaian.” Padahal beliau adalah khalifah dan saudagar yang kaya.
=====
Ditulis pada tanggal 28 Rabiul Awal 1441H
Kajian Online MT Mata Air Tasniim
Pemateri Ust. Ahmad Zainuddin Al-Banjary