Hadist 4 : Bahaya Lisan

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallhu ‘anhu berkata: Telah bersabda Rasulullahu ‘alaihi wassalam: “Barang siapa yang menjamin bagiku apa-apa yang ada diantara kumis dan jenggotnya (lisan) dan apa-apa diantara kedua kakinya (kemaluan), aku akan menjamin baginya surga. (Telah mengeluarkan hadits ini Imam Bukhari).

Penjelasan

Dalil Al-Qur’an tentang Lisan

Allah menciptakan lisan dan dua bibir sebagaimana di dalam Al-Qur’an berikut: وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ yang artinya lidah dan dua buah bibir. (Surat Al-Balad : 9)

Allah memerintahkan lisan untuk berkata-kata baik. Perintah Allah untuk lisan agar berkata-kata baik di dalam Al-Qur’an banyak redaksi. Berikut dalilnya:

Dalil 1 (Perintah Allah untuk berkata yang ma’ruf)

أَن تَقُولُوا۟ قَوْلًا مَّعْرُوفًا

Artinya: sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma’ruf. (Surat Al-Baqarah : 235)

Dalil 2 (Perintah Allah untuk berkata yang kariman)

وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Surat Al-Isra : 23)

Dalil 3 (Perintah Allah untuk berkata yang maysuron)

فَقُل لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُورًا

Artinya: maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas. (Surat Al-Isra : 28)

Dalil 4 (Perintah Allah untuk berkata yang baligho)

وَقُل لَّهُمْ فِىٓ أَنفُسِهِمْ قَوْلًۢا بَلِيغًا

Artinya: dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. (Surat An-Nisa : 63)

Dalil 5 (Perintah Allah untuk berkata yang sadidan)

وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا

Artinya: dan katakanlah perkataan yang benar. (Surat A-Ahzab : 70)

Setiap ucapan ada yang mencatat dan balasannya sebagaimana pada ayat berikut:

  • Surat Qaaf ayat 18 : مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ yang artinya Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
  • Surat Al-Infithar ayat 10 : وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَٰفِظِينَ yang artinya Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu).

Penjelasan Sahabat Sahl bin Sa’ad

  • Merupakan sahabat yang mulia
  • Kun-yah beliau adalag Abul Abbas
  • Beliau wafat pada tahun 88 atau 91 H.

Penjelasan Imam Bukhari

  • Kun-yah beliau adalah Abu Abdillah
  • Nama asli beliau adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Bukhari.
  • Lahir pada tahun 194 H dan wafat pada tahun 256 H.
  • Diantara karya tulis beliau adala Shahih Bukhari, Adabul Mufrad, Af’alul Ibad, Tarikh Kabir dll.

Baca juga : Keutamaan Mengajarkan Manusia

Makna Kosakata Hadist

  • Maa bainal lihyaini (apa-apa diantara dua yang berbulu yaitu kumis dan jenggot), maksudnya adalah lisan.
  • Yadmanu adalah fi’il mudhari, dan fi’il madhi-nya adalah Dhomina. Maknanya adalah Yakfulu, artinya yang menjamin.
  • Khotorun artinya Al-isrof ‘alal halak yang artinya perantara untuk kebinasaan (bahaya).
  • Wamaa baina rijlaini (dan apa-apa diantara kedua kaki) yang artinya kemaluan.

Pemahaman Hadist

  1. Bahaya lisan dan wajib menjaganya yang mana bahwasanya manusia terkadang tergelincir ke dalam neraka dengan satu kata yang dia katakan tidak memperhatikannya.
  2. Sesungguhnya menggunakan lisan di dalam selain ketaatan dari sebab-sebab masuk ke neraka dan sesungguhnya menjaganya dari sebab-sebab masuk ke surga.
  3. Kesalahan yang banyak dari manusia dan kelalaian mereka dalam menggunakan lisan-lisan mereka tanpa ada faidah atau manfaatnya.
  4. Bersamaan dengan kecil ukuran lisan terkadang dihasilkan darinya mafsadat (bahaya) yang besar.

Selesai.

Spread the love