Pelajaran Hadist ke 55 Kitab Riyadhus Shalihin

Bab Shidq (Jujur dan Benar)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Kalian harus berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.'” (Muttafaq ‘alaih).

Salah satu nama Allah Ta’ala adalah Al-Barru yaitu yang Maha Baik. Al-Barru artinya di dalamnya banyak kebaikan.

Kebaikan yang banyak itu didapatkan dari hasil kejujuran. Puncak dari kejujuran adalah surga.

Orang yang masuk surga dan dijauhkan dari neraka, merekalah orang-orang yang menang. Sebagaimana pada ayat di bawah ini.

Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):185 – Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Ada 4 kelompok manusia yang diberikan nikmat tertinggi dan di surga nanti berdekatan yaitu

  1. Para Nabi.
  2. Orang yang jujur.
  3. Orang yang mati syahid.
  4. Orang yang shalih.

Wanita (An-Nisā’):69 – Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

Wanita yang paling terkenal kejujurannya adalah Bunda Maryam. Bunda Maryam memiliki 3 sifat yang membuatknya menjadi wanita terhebat yaitu:

  1. Menjaga kehormatannya.
  2. Membenarkan ucapan Tuhannya.
  3. Sangat tekun beribadah.

Laki-laki yang paling jujur setelah Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam adalah Abu Bakar Ash-Shidiq Radhiyalahu’anhu. Hal ini dikarenakan beliau menerima dan membenarkan Nabinya disaat orang-orang lain mendustakannya. Beliau menjadi orang terdepan dalam membela Nabi baik dengan jiwa dan hartanya.

Baca Juga: Pelajaran Hadist ke 46-47 Kitab Riyadhus Shalihin

Selain itu ketika Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pulang dari Isra dan Miraj, maka Abu Bakar Radhiyallahu’anhu yang membenarkan peristiwa tersebut dimana yang lainnya mendustakan.

Sehingga orang yang jujur adalah yang membenarkan apa yang ada di dalam Al-Qur’an dan perkataan Nabi (hadistnya).

Kebohongan yang paling besar adalah orang yang kufur terhadap kebenaran Al-Qur’an dan Hadist Nabi. Mereka tidak melaksanakan apa yang diperintahkan darinya.

Salah satu contoh bentuk dari dusta yang dicela oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam adalah seorang pelawak yang membuat orang tertawa atas kedustaan ceritanya.

Nabi mengucapkan hingga 3 kali yaitu celakalah, celakalah dan celakalah.

Kemudian dusta yang paling berbahaya dan diancam neraka adalah berdusta atas nama Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Secara umum, dusta itu terlarang kecuali ada 3 yang disebut dengan Tauriyah diantaranya:

  1. Ketika dalam kondisi perang.
  2. Ketika ada ancaman dari orang jahat.
  3. Pasangan suami istri yang hendak bercerai, maka perlu ditengahkan.

SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT

Ditulis pada tanggal 20 Shafar 1441H
Di Masjid Al-Ittihad Komplek DPR RI
Pemateri Ust. Abu Hurairah MA

Spread the love