Jangan Kau Batalkan Tauhidmu

Pada pembahasan ini terdapat 2 (dua) bab dari tema Jangan Kau Batalkan Tauhidmu yaitu Sihir Termasuk Pembatal Tauhid dan Mengaku Mengetahui Ilmu Ghoib dan Membenarkannya Termasuk Pembatal Tauhid.

Bab 38 Sihir Termasuk Pembatal Tauhid

Definisi Sihir

Bahasa: Segala sesuatu yang sebabnya tersembunyi, namun akibatnya nampak.

Istilah: Jampi-jampi, rajah-rajah, ucapan-ucapan, obat-obat yang mempengaruhi badan dan hati sehingga menjadikan orang sakit atau terbunuh atau memisahkan antara suami dan istri.

Macam sihir

  1. Sihir ‘Athf: Yang tidak cinta menjadi cinta seperti pelet, susuk
  2. Sihin Sharf: Yang cinta menjadi benci. Bersatu menjadi cerai.

Hukum Sihir

Hukumnya kufur akbar (kafir besar), karena sihir itu tidak terjadi melainkan mendekatkan diri kepada setan.

Cara Islam untuk melepas sihir bisa dengan melakukan Ruqyah Syar’iyyah, daun bidara, membaca surat Al-Falaq dan An-naas, memakan kurma Ajwa sebanyak 7 butir.

Hukum Tukang Sihir

Hukumnya kafir dan wajib dibunuh oleh pemimpin kaum musliminkarena hal tersebut bagian dari kemurtadan. Tidaklah mereka bisa menyihir meainkan mereka haris kafir dulu kepada Allah.

Baca Juga: Jangan Cuma Cari Dunia

Dalil 1

Sapi Betina (Al-Baqarah):102 – Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

Sapi Betina (Al-Baqarah):103 – Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.

Faidah dari ayat.

  1. Menunjukan sihir itu kekufuran pada 5 tempat.
  2. Belajar sihir itu kekafiran meskipun tidak digunakan.
  3. Suatu fitnah atau ujian. Siapa yang masuk ke dalamnya akan membawa kepada kekafiran.
  4. Sihir itu ada. Barang siapa yang mengingkari adanya sihir, maka kafir.
  5. Yang bisa memberi manfaat dan mudharat hanyalah Allah Ta’ala.
  6. Adapun ilmu sulap yang kembali kepada kecepatan gerak, tidak meminta bantuan setan maka ini bukan sihir tetapi ini penipuan dan hukumnya haram.

Dalil 2

Telah menceritakan kepada kami Musaddad bin Musarhad, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari ‘Amr bin Dinar, ia mendengar Bajalah, menceritakan kepada ‘Amr bin Aus, serta Abu Asy Sya’tsa, Ia berkata: Dahulu aku adalah seorang sekretaris Jaz bin Mu’awiyah paman Al Ahnaf bin Qais, tiba-tiba terdapat surat Umar datang kepada kami satu tahun sebelum ia meninggal, ia berkata; bunuhlah seluruh tukang sihir, dan pisahkan antara setiap orang yang memiliki mahram dari kalangan orang-orang majusi, dan laranglah mereka dari bersuara rendah yang hampir tidak terdengar suaranya. Maka kami dalam sehari telah membunuh tiga orang tukang sihir, dan memisahkan antara setiap laki-laki majusi dan mahramnya dalam kitab Allah. Dan Umar membuat makanan yang banyak kemudian mengundang mereka kemudian ia memperlihatkan pedang di atas pahanya. Kemudian mereka makan tanpa mengeluarkan suara samar yang tidak jelas dan mereka menjatuhkan bawaan seekor atau dua ekor bighal dari perak, dan Umar tidak mengambil jizyah dari orang-orang majusi hingga Abdurrahman bin ‘Auf bersaksi bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambilnya dari majusi Hajar. (HR. Abu Dawud no. 3043 dan dishahihkan oleh Imam Al-Bany)

Faidah hadist

  1. Tukang sihir hukumannya dibunuh dan tidak perlu dimintai tobat.
  2. Keberadaan sihir sejak zaman dahulu kala sampai hari kiamat.
  3. Membunuh tukang sihir adalah kewajiban para penguasa.
  4. Besarnya tanggung jawab para penguasa di zaman belakangan untuk menghentikan praktik sihir da perdukunan.
  5. Inilah dalil bolehnya menulis kitab.

Bab 39 Mengaku Mengetahui Ilmu Ghoib dan Membenarkannya Termasuk Pembatal Tauhid

Ghaib ada 2 macam yaitu:

  1. Ghaib Nisbi: Ghaib terhadap sebagia orang dan tidak ghaib bagi sebagian orang.
  2. Ghaib Mutlak: Tidak ada yang tahu kecuali Allah Ta’ala. Pada ghaib mutlak ini jika ada yang mengaku tahu berarti mereka telah membuat tandingan kepada Allah. Ini termasuk syirik dalam Asma wa Shifat.

Mendatangi dukun ada beberapa bentuk

  1. Mendatangi mereka tidak bertanya dan tidak percaya hanya sekedar jalan-jalan saja. Maka ini hukumnya haram.
  2. Mendatangi mereka dengan tujuan menguji kebenarannya dan membuktikan kebohongan. Maka hukumnya tidak mengapa, bahkan ada yang berpendapat ini wajib.
  3. Mendatangi mereka dan membenarkan mereka. Hukumnya kufrun akbar kalau meyakini mereka benar-benar mengetahui ilmu ghaib yang mutlak. Jika membenarkan mereka atas pengakuan mengetahui ilmu ghaib nisbi berdasarkan berita-berita dari setan, maka sholatnya tidak diterima selama 40 hari.

Baca Juga: Pintu-Pintu Syirik Besar

Dalil 1

Semut (An-Naml):5 – Mereka itulah orang-orang yang mendapat (di dunia) azab yang buruk dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling merugi.

QS. Yunus : 20, Al-An’am: 50, Al-Araf:188, Al-Baqarah: 22, Saba: 14

Pelajaran dari ayat ini adalah Keesaan Allah dalam mengetahui yang ghaib.

Dalil 2

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam: “Barang siapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al-Qur’an yang diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad No. 9653 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Bany)

Faidah hadist:

  1. Kafirnya orang-orang yang mendatangi tukang ramal, dukun apabila membenarkan pengakuan mereka yang mengaku mengetahui ilmu ghaib mutlak.
  2. Barang siapa yang menyerupai tukang ramal atau dukun, maka samalah mereka seperti tukang sihir.

Dalil 3

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al ‘Anazi; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa’id dari ‘Ubaidillah dari Nafi’ dari Shafiyyah dari sebagian para isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Barangsiapa mendatangi tukang tenung lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam.” (HR. Muslim no. 2230)

Faidah hadist

  1. Ancaman bagi orang-orang yang mendatangi tukang ramal yaitu tidak diterimanya sholat selama 40 malam.
  2. Sholat yang mendatangi dukun, sholatnya sah namun tidak berpahala.

Dalil 4

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Musaddad secara makna, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya dari ‘Ubaidullah bin Al Akhnas dari Al Walid bin Abdullah dari Yusuf bin Mahik dari Ibnu Abbas ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mempelajari ilmu nujum, maka ia telah mempelajari bagian dari sihir.” Beliau menambah celaannya dengan apa yang beliau tambahkan. (HR. Abu Dawud no. 3905)

Ilmu Perbintangan terbagi menjadi 2 yaitu:

  1. Ilmu Astronomi (Taisir) merupkan ilmu yang mempelajari tentang peredaran bintang dan langit secara umum. Ini hukumnya mubah (boleh). QS. An-An’am : 97
  2. Ilmu Astrologi hukumnya haram. Berdalil dengan perubahan bintang dijadikan dasar terjadinya sesuatu.

Faidah hadist: Luasnya cabang ilmu sihir. Alasan dinamakan ilmu sihir adalah bentuk dari mengaku mengetahui hal yang ghaib.

Dalil 5

Dari Aisyah berkata: “Barangsiapa yang menyangka bahwa Rasulullah mengetahui kejadian yang akan terjadi besok, maka sungguh ia telah membuat kedustaan besar terhadap Allah, karena Allah berfirman yang artinya, “Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (HR. Bukhari No. 4855 dan Muslim no. (177)(287) dan At-Tirmizi no. 3068 dan dishahihkan oleh Al-Bany)

Faidah hadist

  1. Nabi tidak mengetahui hal yang ghaib kecuali apa yang dikabarkan oleh Allah.
  2. Menyandarkan Nabi mengetahui yang ghaib adalah kedustaan besar kepada Allah ta’ala.

SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT

=====

Ditulis pada tanggal 27 Shafar 1441 H
Di Masjid Ar-Rahmat Slipi JakBar
Pemateri Ust. Mizan Qudsiyah Lc. MA

Spread the love