Pelajaran Dari Kisah Nabi Musa vs Fir’aun

Begitu banyak pelajaran dari kisah Nabi Musa Alaihissalam vs Fir’aun. Namun pada ringkasan kajian ini terdapat 29 pelajaran diantaranya:

1. Orang yang kejam dan dzalim hidupnya akan penuh kecemasan dan ketakutan. Hal ini sebagaimana Fir’aun rasakan yang mana setiap bayi laki-laki yang dilahirkan dibunuh karena dikhawatirkan menggulingkan kekuasaannya.

2. Kekuatan dan pertolongan itu datangnya dari Allah Ta’ala. Ketika Nabi Musa Alahissalam masih bayi yang tidak melakukan bisa apa-apa. Namun Allah Ta’ala yang menolongnya saat diletakkan di atas sungai.

3. Bisa jadi tempat yang berbahaya itu adalah tempat yang aman. Hal ini sebagaimana saat Nabi Musa Alaihisslam masih bayi kondisinya aman berada di istana Fir’aun.

4. Keutamaan ibunda Nabi Musa Alaihissalam. Cerita (Al-Qaşaş):7 – Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

Baca juga: Pelajaran Aqidah Dari Kisa Nabi Ibrahim

5. Keutamaan saudara Nabi Musa yaitu Harun.

6. Keutamaan istrinya Fir’aun yaitu Asiyah.

7. Anak adalah penyejuk orang tua.

8. Seorang Nabi pernah melakukan dosa sebelum diangkat menjadi Rasul.

9. Pembangkangan Bani Israil terhadap Nabi Musa Alaihissalam.

10. Hijrah adalah diantara sunnah-nya para nabi.

11. Malu adalah sifat yang terpuji bagi wanita.

12. Balasan sesuai dengan perbuatan.

13. Ketika safar hendaknya perbanyak doa.

14. Nikah itu adalah sunnah-nya para Nabi.

15. Wajibnya silaturahim.

16. Keutamaan lembah tuah. Disana Nabi Musa mendapatkan Wahyu.

17. Wahyu yang pertama kali turun adalah tentang tauhid. Ţāhā:13 – Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Ţāhā:14 – Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Ţāhā:15 – Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.

18. Mukjizat Nabi Musa yaitu tongkat menjadi ular dan telapak tangan mengeluarkan cahaya.

19. Ilmu harus didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan.

20. Adab-adab juru dakwah. Sebagaimana doa Nabi Musa. Ţāhā:24 – Pergilah kepada Fir’aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas”. Ţāhā:25 – Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, Ţāhā:26 – dan mudahkanlah untukku urusanku, Ţāhā:27 – dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, Ţāhā:28 – supaya mereka mengerti perkataanku, Ţāhā:29 – dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, Ţāhā:30 – (yaitu) Harun, saudaraku, Ţāhā:31 – teguhkanlah dengan dia kekuatanku, Ţāhā:32 – dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku,

21. Pentingnya teman dalam berdakwah.

22. Musuhnya para nabi adalah setan dalam golongan jin dan manusia. Nabi Musa berhadapan dengan penyihir yang menggunakan bantuan setan.

23. Perbedaan antara sihir dan mukjizat.

24. Orang yang beriman pasti diuji oleh Allah Ta’ala.

25. Hijrah dari tempat yang satu ke tempat yang lain adalah amalan para pengikut Nabi.

26. Tugas pemimpin adalah menenangkan rakyatnya.

27. Larangan mengikuti kebiasaan orang kafir.

28. Termasuk penyebab penyimpangan adalah menyelisihi perintah Nabi.

29. Tidak bermanfaat dan tobat jika nyawa sudah berada di kerongkongan. Nabi Yunus (Yūnus):90 – Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.

SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT

Ditulis pada tanggal 25 Dzulhijjah 1441H
Kajian Online Mata Air Tasniim
Pemateri Ustadz Fadlan Fahamsyah LC. MHI

Spread the love