Para Salaf dan Birrul Walidain

Kedudukan dan keutamaan berbakti kepada kedua orang tua.

Keutamaan Pertama:

Ibnu Abbas mengatakan tidak ada amalan yang paling bisa mendekatkan diri kepada Allah setelah Tauhid melebihi berbakti kepada orang tua. Allah Ta’ala menggabungkan perintah untuk menyembah hanya pada diri-Nya dengan berbakti kepada orang tua.

Dalilnya:
Wanita (An-Nisā’):36 – Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

Memperjalankan di waktu malam (Al-‘Isrā’):23 – Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Sapi Betina (Al-Baqarah):83 – Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.

Para ulama menjelaskan di dalam Tafsir An-Nisaburi mengapa tiga surat di atas Allah memposisikan orang tua langsung setelahnya. Ada beberapa alasan, diantaranya:
1. Karena kedua orang tua penyebab adanya anak.
2. Tidak ada nikmat kasih sayang yang lebih agung setelah nikmat Allah melebihi nikmatnya atau kasih sayang orang tua.
3. Kasih sayang orang tua mirip dengan kasih sayang Allah meskipun tidaklah sama yang mana keduanya tidak minta kembali.
4. Tidak hasad orang tua terhadap anak.

Keutamaan Kedua:

Berbakti kepada orang tua termasuk amalan yang dicintai oleh Allah Ta’ala. Di dalam hadist, Abdullah bin Mas’ud berkata kepada Rasulullah, amalan apa yang paling dicintai oleh Allah? Beliau menjawab, sholat tepat pada waktunya kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan berbakti kepada kedua orang tua itu lebih utama dari Jihad.

Baca Juga: Ketika Para Salaf Mendapat Ujian

Keutamaan Ketiga:

Berbakti kepada orang tua sebab turunnya ridho Allah kepada kita. Rasulullah bersabda, Ridhonya Allah ada pada keridhoannya orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan orang tua.

Keutamaan Keempat:

Berbakti kepada orang tua sebab seseorang dimasukan ke dalam surganya. Rasulullah bersabda, orang yang celaka adalah orang yang menjumpai ibu bapaknya ketika tua renta baik salah satu atau keduanya tapi dirinya tidak bisa masuk surga.

Keutamaan Kelima:

Berbakti kepada orang tua adalah sebab datangnya ampunan Allah terutama berbakti kepada seorang ibu. Hal ini bisa menghapuskan dosa besar seperti kisah seorang lelaki yang membunuh seorang wanita mukminah dan diminta oleh Shahabat Ibnu Abbas untuk berbakti kepada ibunya.

Keutamaan Keenam:

Berbakti kepada orang tua menjadi sebab Allah Ta’ala hilangkan kesedihan dan lainnya. Dalilnya adalah seperti pada kisah 3 pemuda yang terjebak di dalam gua.

Keutamaan Ketujuh:

Berbakti kepada orang tua adalah sebab dikabulkannya doa. Ada kisah yang menceritakan tentang Uwais Al-Qorni yang berbakti kepada seorang ibu dan banyak para kaum muslimin yang meminta didoakan oleh Uwais Al-Qorni.

Keutamaan Kedelapan:

Berbakti kepada orang tua menyebabkan seorang hamba dibukakan pintu-pintu keberkahan dan meluaskan rizkinya. Seberapapun yang kita berikan kepada orang tua tak akan mampu membalasnya. Kisah dari Umar bin Khatab ada seorang pemuda dari Yaman yang menggendong ibunya untuk menunaikan ibadah haji. Kemudian bertanya kepada Umar apakah dengan yang dilakukan oleh pemuda tersebut sudah bisa membayar kebaikan ibunya? Maka Umar mengatakan tidak bisa membayarnya meskipun untuk membayar satu jeritan saat melahirkan dirimu.

=====***=====

SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT

Ditulis pada tanggal 15 Rajab 1442 H
Kajian Online MT Mata Air Tasniim
Pemateri Ustadz Fadlam Fahamsyah Lc. MHI

Spread the love