Waspadai Syirik Nyata dan Tersembunyi

Waspadai syirik nyata dan tersembunyi di lingkungan sekitar kita bahwa pada di dalam diri kita tanpa kita sadari. Namun dengan ilmu, insya Allah akan dimudahkan untuk mengenalinya. Pada artikel ini ada beberapa jenis syirik yang terjadi di sekitar kita yaitu Tawassul yang syirik, Cinta yang membawa kesyirikan dan Takut yang membawa kesyirikan.

Bab 23: Tawassul Syai’i

Tawassul merupakan bentuk dari bentuk doa. Arti dari Tawassul atau wasilah adalah segala sesuatu yang menjadi jalan untuk mencapai tujuan. Jalan untuk mencapai tujuan harus didasari dengan dalil.

Terdapat 3 hal dalam bertawasul yang syar’i:

  1. Dengan menyebut nama dan sifat Allah.
  2. Dengan iman dan amal shalih yang sudah kita perbuat.
  3. Dengan doanya orang shalih yang masih hidup. Kisah shahabat yang meminta agar Nabi mendoakan untuk turunnya hujan.

Di luar dari yang 3 ini adalah jenis tawassul yang tidak syar’i. Terdapat 2 jenis yaitu:

  1. Tawassul bid’ah yang merupakan sarana menuju kesyirikan. Contoh tawassul kepada fulan yang tidak punya Haq.
  2. Tawassul yang merupakan Syirik besar. Contoh doa kepada orang yang sudah mati dengan tujuan sampai kepada Allah.

Dalil 1

Tempat yang tertinggi (Al-‘A`rāf):180 – Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Asmaul husna adalah nama-nama yang maha indah dari segala sisi. Pada ayat ini Allah memerintahkan hambanya untuk berdoa dengan menggunakan nama-namanya yang indah. Terdapat 2 macam doa yaitu Doa Ibadah dan Doa Masalah.

Faidah ayat:

  1. Semua nama Allah Maha Indah, tidak ada kekurangan dari segala sisi.
  2. Kewajiban berdoa kepada Allah dan syirik jika berdoa kepada selain Allah.
  3. Doa yang paling bagus kalau ada pujiannya kepada Allah.

Dalil 2

Jamuan (Al-Mā’idah):35 – Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

Para ulama mengatakan amalan yang paling mendekatkan diri kepada Allah adalah amalan-amalan yang wajib kemudian yang sunnah. Diantara makna washilah adalah qurbah yaitu kedekatan.

Faidah ayat:

  1. Diperintahkan untuk bertawasul dengan amal shalih.
  2. Ayat ini bantahan terhadap orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah melalui orang-orang mati.

Dalil 3

Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):16 – (Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”

Termasuk tawassul dengan amal shalih.

Faidah ayat:

  1. Iman itu adalah kepala dari amal shalih.
  2. Dosa merupakan sebab azab neraka meskipun dosanya kecil.

Dalil 4

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman bin Abu Al Mawaliy dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin ‘Abdullah radliallahu ‘anhua berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari kami shalat istikharah dalam setiap urusan yan kami hadapi sebagaimana Beliau mengajarkan kami AL Qur’an, yang Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang dari kalian menghadapi masalah maka ruku’lah (shalat) dua raka’at yang bukan shalat wajib kemudian berdo’alah: “Allahumma inniy astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as-aluka min fadhlikal ‘azhim, fainnaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa ‘Abdullah’lamu wa anta ‘allaamul ghuyuub. Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amru khairul liy fiy diiniy wa aku ma’aasyiy wa ‘aafiyati amriy” atau; ‘Aajili amriy wa aajilihi faqdurhu liy wa yassirhu liy tsumma baarik liy fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amru syarrul liy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aafiyati amriy” aw qaola; fiy ‘aajili amriy wa aajilihi fashrifhu ‘anniy washrifniy ‘anhu waqdurliyl khaira haitsu kaana tsummar dhiniy”. Beliau bersabda: Dan sebutlah keperluannya” (Ya Allah aku memohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu dan memohon kemampuan dengan kekuasaanMu dan memohon kepadaMu dengan karuniaMu yang Agung, karena Engkau Maha berkuasa sedang aku tidak berkuasa, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui karena Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara yang ghoib. (HR. Bukhari no. 1162)

Faidah hadist:

  1. Anjuran untuk melaksanakan sholat istikharah jika ada yang membingungkan.
  2. Tawassul menggunakan sifat-sifat Allah.
  3. Kesempurnaan kebutuhan hamba hanya kepada Allah, termasuk dalam pilihan yang membingungkan.

Dalil 5

Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkhutbah pada hari Jum’at, tiba-tiba ada seorang laki-laki mendatangi beliau seraya berkata, “Wahai Rasulullah, hujan sudah lama tidak turun, berdo’alah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kita.” Maka beliau pun berdoa hingga hujan pun turun, dan hampir-hampir kami tidak bisa pulang ke rumah kami. Dan hujan terus turun hingga hari Jum’at berikutnya.” Anas bin Malik berkata, “Laki-laki itu atau lelaki lain berdiri lalu berkata, “Wahai Rasulullah, berdo’alah kepada Allah agar hujan segera dialihkan dari kami.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa: “Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahyakan kami.” Anas bin Malik berkata, “Sungguh aku melihat awan berpencar ke kanan dan kiri, lalu hujan turun namun tidak menghujani penduduk Madinah.” (HR. Bukhari no. 1015 dan Muslim no. 897)

Faidah hadist:

  1. Boleh makmum berbicara kepada khotib bila ada kebutuhan dan tidak boleh kepada sesama makmum.
  2. Tawassul dengan orang shalih yang masih hidup.
  3. Doa minta hujan saat khutbah tangannya diangkat setinggi mungkin.
  4. Doanya Nabi mustajab.

Baca juga: Pintu-Pintu Syirik Besar

Bab 24: Cinta Membawa Kesyirikan

Menjelaskan mencintai selain Allah dengan bentuk cinta ibadah dan ini masuk ke dalam syirik akbar. Syirik akbar terbagi 3 yaitu syirik yang nyata dan tersembunyi. Pokok ibadah kepada Allah adalah cinta. Rukin ibadah kepada Allah ada 3 yaitu Mahabbah, Khauf dan Rodja’.

Cinta terbagi menjadi 2 yaitu

  1. Cinta Ibadah yang tidak boleh berpaling dari Allah dan
  2. Cinta yang lumrah atau wajar. Contoh bapak cinta kepada Anak, Istri dan Suami. Mencintai selama tidak berpaling kepada Allah.

Dalil 1

Sapi Betina (Al-Baqarah):165 – Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

Penjelasan ayat ini adalah orang musyrik mencintai Allah tapi tidak murni cintanya karena mereka menyembah berhala juga.

Faidah ayat:

  1. Cinta yang mendorong untuk tunduk dan patuh tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah meskipun kecil atau sedikit.
  2. Perbedaan cintanya orang beriman dan orang musyrik. Orang beriman cinta murninya, dan orang musyrik tercampur.
  3. Dahsyatnya cintanya orang beriman kepada Allah yang membuat Allah cinta kepadanya.

Dalil 2

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka” (HR. Bukhari no. 16 dan HR. Muslim no. 43)

Faidah hadist:

  1. 1. Siapa yang tidak mencintai Allah dan Rasulnya dari segala-galanya maka tidak akan merasakan manisnya iman.
  2. Untuk mewujudkan cinta kepada Allah dan Rasul harus membenci kepada kekafiran.
  3. Sesungguhnya iman itu ada rasanya yaitu manis.

Bab 25: Takut Membawa Kesyirikan

Rasa takut ada yang terpuji dan yang tercela. Takut yang terpuji adalah takut yang mendorong diri untuk taat dan patuh kepada Allah, mencintai dan yang dibenci oleh Allah.

Takut ada 2 macam.

  1. Takut ibadah adalah seorang yang takut kepada selain Allah yang akan menimpakan musibah.
  2. Takut wajar atau lumrah boleh diselainkan kepada Allah seperti takut kepada binatang buas.

Dalil 1

Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):175 – Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

Ulama salaf (Syaikh Abdur Razaq) mengatakan:
“Siapa saja yang takut kepada Allah, maka segala sesuatu akan takut kepadanya. Dan siapa yang tidak takut kepada Allah, maka segala sesuatu akan menakut-nakutinya”.

Faidah ayat:

  1. Tauhid hamba semakin kuat, maka semakin lemah pengaruh setan.
  2. Peringatan keras dari tipu daya setan.
  3. Besarnya peperangan antara orang-orang yang bertauhid dengan iblis beserta tentaranya.

Dalil 2

Pengampunan (At-Tawbah):18 – Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Faidah ayat:

  1. Memakmurkan mesjid dengan 2 cara yaitu fisiknya dan isinya. Contoh isinya sholat, baca Al-Qur’an, dijelaskan halal dan haram.
  2. Pemahaman ayat ini, yang memakmurkan masjid-masjid kuburan yaitu karena bukan tauhid kepada Allah.
  3. Takut hanya kepada Allah merupakan ibadah yang paling agung.

Dalil 3

Lebah (An-Naĥl):51 – Allah berfirman: “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut”.

Faidah ayat:

  1. Allah perintahkan bertauhid dan melarang menyembah 2 atau banyak Tuhan.
  2. Rasa takut kepada Tuhan-tuhan selain Allah adalah bentuk-bentuk kesyirikan yang tersembunyi dan besar.

SELESAI
SEMOGA BERMANFAAT

Ditulis pada tanggal 16 Rajab 1440H
Di Masjid Ar-Rahmat Slipi JakBar
Pemateri oleh Ust. Mizan Qudsiyah Lc. MA

Spread the love