Happy Ending

Cita-cita seorang muslim sejati adalah dimasukkannya ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka, sehingga disebut dengan Happy Ending yaitu akhir hidup yang menyenangkan.

Dalilnya:

Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):185 – Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Hendaknya seorang mukmin berusaha untuk mencapai kesuksesan dengan bersabar. Diantara upaya untuk mendapatkan kesuksesan di akhirat agar Happy Ending:

Poin Pertama: Mengingat Sang Penghancur Kelezatan yaitu Kematian.

Dalilnya:
Rasulullah ﷺ bersabda, “Perbanyaklah mengingat sesuatu yang dapat menghancurkan kenikmatan, yaitu kematian.” (HR. Ibnu Majah no. 4258)

Faedah banyaknya mengingat kematian:

  1. Lebih semangat dalam beribadah dalam mempersiapkan perbekalan menuju akhirat.
  2. Tidak menunda-nunda dalam beramal.

Diantara cara mengingat kematian:

  1. Menghadiri majelis ilmu. Di dalamnya selalu diingatkan akan akhirat.
  2. Mentadaburi Al-Qur’an. Baca dan pahami arti dari Al-Qur’an.
  3. Ziarah kubur. Dengan berziarah kubur terdapat manfaat yang besar yaitu mengingat kematian dan akhirat.
  4. Menjenguk org yang mengalami sakit parah dan mengurusi jenazah.

Poin Kedua: Makna khusnul khotimah dan Tanda-Tandanya

Kehidupan selanjutnya sangat ditentukan di akhir dan bukan di awal.

Selanjutnya Nabi ﷺ bersabda, “Sesungguhnya ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka. Sebaliknya, ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, namun berakhir dengan menjadi penghuni surga. Sesungguhnya (hasil) amalan itu tergantung pada penutupnya.” (HR. Bukhari no. 6493)

Baca Juga: Para Salaf dan Birrul Walidain

Husnul khotimah adalah dimudahkannya dalam beramal sholih sebelum datang kematiannya.

Tanda Husnul Khotimah:l. Tanda hanya sebagai kabar baik.

  1. Mengucapkan kalimat Tauhid sebelum meninggal dunia.

Nabi ﷺ bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan, ‘Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah’ niscaya dia masuk surga. (HR. Tirmidzi no. 2638)

  1. Meninggal dunia di malam atau hari Jum’at.
  2. Mati syahid di medan perang.

Keluarga ‘Imran (‘Āli `Imrān):169 – Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.

  1. Meninggal karena kena penyakit tho’un (wabah) , tenggelam, sakit perut, tertimpa bangunan dan yang mati di medan perang.
  2. Meninggal dalam keadaan beramal sholih.

Poin Ketiga: Kiat-Kiat Menggapai Husnul Khotimah

  1. Memperkokoh Tauhid. Dengan Tauhid sebagai penentu apakah kita masuk surga atau neraka. Dua hal yang tidak boleh ditinggalkan yaitu terus belajar tentang Tauhid dan selalu berdoa kepada Allah agar dimatikan dalam keadaan bertauhid.
  2. Semangat kaji ilmu agama. Ilmu adalah cahaya dan lentera yang menunjukan kepada surga.
  3. Semangat beramal shalih. Ilmu adalah sarana, sedangkan tujuan utamanya adalah amal. Kunci hidup bahagia adalah sibuk dengan amal shalih. Jangan pernah meremehkan amalan sekecil apapun. Bisa jadi amalan yg kecil bisa mengantarkan kepada surga.
  4. Sabar. Imam Ahmad rahimahullah menyebutkan bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat 90x kata sabar yang diulang. Kalau di dunia saja kota sabar, bagaimana dalam mencapai surga.
  5. Berdoa. Jangan pernah meremehkan doa. Doa adalah kunci semua kebaikan di dunia dan akhirat.

Terdapat 3 jenis kesabaran yaitu:
1) Sabar dalam menjalankan perintah Allah.
2) Sabar dalam meninggalkan larangan Allah.
3) Sabar dalam menghadapi ujian yang diberikan Allah.

Poin Keempat: Mewaspadai Su’ul Khotimah

Su’ul Khotimah adalah akhir kehidupan yang buruk yakni dalam kemaksiatan.

Sebab-sebab terjadinya Su’ul Khotimah:

  1. Rusaknya akidah.
  2. Cinta dunia.
  3. Terus menerus dalam dosa dan maksiat.

–SELESAI DAN SEMOGA BERMANFAAT–

21 Dzulqodah 1444H
Masjid Imam As-Syafi’i Tangerang
Pemateri Ust. Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi

Spread the love